Sebelumnya viral sebuah video yang menunjukan dua mayat tanpa identitas telah membusuk. Mayat-mayat tersebut ditempatkan di dalam bak berwarna biru berisi air di lantai sembilan kampus tersebut.
Sat Reskrim Polrestabes Medan lantas mendatangi kampus Unpri pada Senin, 11 Desember 2023 malam untuk melakukan pengecekan dan melakukan penggeledahan.
Dalam Wikipedia, jenazah atau mayat dalam penggunaan sehari-hari, atau kadaver dalam istilah medis, sastra, hukum, atau forensik, adalah badan atau tubuh yang sudah mati atau tidak bernyawa. Istilah-istilah tersebut biasanya merujuk pada tubuh mati manusia.
Sejarah penggunaan kadaver
Dalam Wikipedia disebutkan lagi bahwa dokter dari Yunani, Herofilos (335-250 SM) dan Erasistratos (304-250 SM) adalah beberapa tokoh pertama yang membedah kadaver.
Andreas Vesalius (1514-1564) penulis De Humani Corporis Fabrica, berhasil membantah miskonsepsi dengan melakukan bedah kadaver, dianggap bapak anatomi modern. Teks India kuno, Susruta Samhita dari abad kedua BCE, dan Charaka Sashmita juga telah menyebutkan prosedur pembedahan ini.
Pertanyaannya, lalu mayat siapakah yang dipakai sebagai kadaver? Pada abad ke-18 hingga ke-19 Masehi, biasanya yang dipakai sebagai kadaver adalah mayat kriminal yang baru dieksekusi.
Dari abad 16 hingga 1832, melalui undang-undang Anatomy Act yang diperbolehkan untuk dibedah adalah mayat pelaku pembunuhan. Permintaan makin sulit dipenuhi saat angka kriminalitas menurun. Akhirnya sering terjadi pencurian jasad dari kuburan.
Pengawetan kadaver di masa awal belum dilakukan karena belum diketahui caranya. Namun bagaimanapun pengawetan perlu dilakukan agar mayat bisa digunakan cukup lama untuk bahan ajar.
Akhirnya Glutaraldehida ditemukan untuk pengawetan walaupun warna kuning yang tertinggal bisa mengganggu. Kini digunakan formaldehida yang lebih jernih dan tahan lama.
Dipakai untuk memelajari tubuh manusia
Disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kadaver yang merupakan jenazah atau mayat yang biasanya digunakan mahasiswa kedokteran untuk praktikum anatomi, menurut National Library of Medicine penggunaannya masih populer dalam dunia pendidikan.
Meskipun kontroversial, penggunaan kadaver dianggap sebagai salah satu metode paling efektif untuk memelajari tubuh manusia maupun hewan.
Selain memelajari anatomi, kadaver juga digunakan oleh mahasiswa kedokteran, dokter, maupun ilmuwan lain untuk mengidentifikasi lokasi penyakit, menentukan penyebab kematian, hingga menyediakan jaringan untuk memperbaiki cacat pada manusia yang hidup.
Kadaver sudah melalui proses pengawetan dalam waktu 24 jam setelah kematian, sebelum digunakan. Pengawetan itu dilakukan dengan campuran pembalseman atau metode baru yang disebut plastinasi. Dok. Medcom.id/gaya
Sumber: Redaksi Metro TV Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News