Ramadan, Konsistensi Aparat Jadi Pertaruhan

JANGAN pernah lengah selama bulan suci Ramadan. Peringatan itu dilontarkan Lestari Moerdijat, Selasa, 13 April 2021.

“Upaya pemantauan, pengendalian, dan evaluasi dalam pengendalian covid-19 selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri harus konsisten dilakukan agar penyebaran virus korona di Tanah Air bisa dikendalikan,” ujar Wakil Ketua MPR RI itu di Jakarta.

Ia mengakui Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 sudah mengatur sejumlah kegiatan selama Ramadan dan Idul Fitri. Namun, tantangannya ialah konsistensi para pemangku kepentingan dalam menegakkan aturanaturan dalam surat tersebut.

Surat edaran berisi imbauan agar sahur dan berbuka puasa dilakukan di rumah. Satgas juga mengatur larangan
mudik.

Beragam aturan dalam surat edaran tersebut, menurut Mbak Rerie, sapaam Lestari, membutuhkan konsistensi dari para pemangku kepentingan dalam pelaksanaannya.

Pasalnya, larangan mudik dan pengendalian penyebaran covid-19 selama Ramadan memiliki konsekuensi terhadap langkah lainnya.

“Upaya larangan mudik efektivitasnya bergantung pada upaya pencegahan di sejumlah jalur mudik. Posko covid-19 di tingkat desa dan kelurahan, serta di jalur mudik harus berfungsi dengan baik,” ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Dalam hal pengendalian penyebaran covid-19, tambahnya, mekanisme kewajiban memiliki surat izin perjalanan tertulis atau surat izin keluar/masuk (SIKM) harus dilaksanakan secara benar. Dampaknya fungsi-fungsi pemantauan, pengendalian, dan evaluasi bisa dilaksanakan dengan baik.

Tahun lalu, satgas mencatat libur panjang Idul Fitri menyebabkan peningkatan kasus baru covid-19 mencapai 70%-90%. “Tahun ini, saya berharap upaya pengendalian bisa dilaksanakan dengan baik,” tandas Mbak Rerie.

Gelaran pertama ibadah salat Tarawih jadi ujian pertama. Di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, animo masyarakat untuk Tarawih di Masjid Agung sangat tinggi. “Tahun ini di hari pertama, jemaahnya terasa membeludak. Ruangan atas dan bawah penuh,” kata Sekretaris MUI Acep Zoni Saeful. Namun, ia bersyukur jemaah menaati protokol kesehatan. “Semua taat pakai masker. Di masjid, jaga jarak juga ketat dilaksanakan.” dok Media Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News