Kerusuhan Bangladesh, Seorang WNI Meninggal Dunia

Kerusuhan Bangladesh, Seorang WNI Meninggal Dunia

06 Agustus 2024 21:07
Jakarta: Kerusuhan di Bangladesh yang telah terjadi beberapa pekan terakhir mengakibatkan sekitar 300 orang tewas. Seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial DU turut menjadi korban meninggal dunia di Jashore, Bangladesh pada Senin, 5 Agustus 2024.

DU meninggal akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan. DU baru saja tiba di Bangladesh pada 1 Agustus 2024 untuk kunjungan bisnis.

Pada Senin, pengunjuk rasa bersenjatakan tongkat dan senjata rakitan menjebol pintu gerbang dan membakar Penjara Pusat Sherpur di distrik utara Sherpur saat pembatasan jam malam diberlakukan, menyebabkan sekitar 500 tahanan kabur.  

Pengunjuk rasa juga membakar kantor polisi dan sejumlah gedung perkantoran serta pertokoan.

Sementara itu di Dhaka, pengunjuk rasa menggeledah rumah Menteri Pangan Sadhan Chandra Majumder, lapor surat kabar the Dhaka Tribune. Kediaman Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan juga menjadi sasaran amukan pengunjuk rasa.

Sebelumnya, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan kediaman resminya di Dhaka bersama saudara perempuannya di tengah kerusuhan.

Terkait situasi keamanan di Bangladesh, Kemlu dan KBRI Dhaka kembali sampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang diarahkan KBRI Dhaka.

Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Bangladesh, diimbau untuk menundanya sampai situasi dan kondisi keamanan membaik.

Mereka yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi KBRI Dhaka (+880-1-614-444-552) dan Direktorat Perlindungan WNI Kemlu (+62-812-9007-0027).

Bangladesh menghadapi kerusuhan yang dipicu kemarahan terhadap sistem kuota posisi pekerjaan di pemerintahan, yang 30 persen di antaranya dialokasikan untuk anggota keluarga veteran perang 1971.

Para kritikus menuding adanya dugaan diskriminasi dan favoritisme terhadap pendukung PM Hasinah, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan. 

Sumber: Kemenlu.go.id/berbagai sumber

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis bangladesh