Cara Jitu 5 Negara yang Sukses Perangi Polusi Udara

Cara Jitu 5 Negara yang Sukses Perangi Polusi Udara

24 Agustus 2023 09:55
Jakarta: Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang dihadapi oleh sejumlah wilayah. Kondisi ini menimbulkan dampak negatif, khususnya bagi kesehatan masyarakat.
 
Tingginya tingkat polusi udara dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA), penyakit kardiovaskular, asma, penyakit kulit, penyakit paru obstruktif kronis, dan lainnya. 
 
Oleh karena itu, pemerintah di setiap wilayah mengerahkan segala cara untuk memperbaiki kualitas udara di kota atau negaranya. Nah, tidak sedikit negara yang sudah terbukti sukses memerangi masalah polusi udara lho, Sobat Medcom. 
 
Yuk, simak informasi terkait cara-cara negara di dunia mengatasi masalah polusi udara yang telah Medcom.id rangkum dari berbagai sumber.


Berikut Cara Jitu 5 Negara yang Sukses Perangi Polusi Udara


1. Korea Selatan

Ibu kota Korea Selatan, Seoul, pernah menyandang predikat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia selama tahun 2009-2013. Sejak itu, pemerintah Korea Selatan melakukan sejumlah cara untuk memperbaiki kualitas udara tersebut.
 
Korea Selatan menciptakan teknologi robot 5G yang dapat mengukur kualitas udara. Robot itu dipasang di kompleks industri serta kawasan pabrik. Saat kualitas udara di kawasan yang ditempatinya memburuk, robot akan memberikan peringatan kepada perusahaan maupun pabrik yang bersangkutan. 
 
Di Seoul, pemerintah kota (Pemkot) berusaha terus memperbanyak ruang hijau atau hutan kota. Harapannya, hutan kota tersebut dapat menyerap partikel polusi dan karbon, serta menghasilkan lebih banyak oksigen yang berkualitas. 
 
Pemkot Seoul berkomitmen, ruang hijau di Seoul akan meningkat sebesar 30 persen pada 2030 mendatang. Tak hanya itu, Seoul juga berencana menerapkan moda transportasi berkelanjutan supaya 80 persen mobilisasi warga menggunakan transportasi umum, sepeda, maupun berjalan kaki. 

 
2. Kolombia

Kolombia, khususnya wilayah Bogota pernah bernasib sama seperti Seoul. Kota itu sempat dikenal sebagai kota berpolusi udara terburuk karena tingginya aktivitas industri dan penggunaan bahan bakar solar pada kendaraan. 
 
Kualitas udara di kota tersebut baru membaik setelah pandemi Covid-19. Maka semenjak itu, pemerintah setempat menerapkan kebijakan standar emisi pada kendaraan, terutama kendaraan berat seperti truk.
 
Bogota juga mengembangkan sistem komuter berdaya listrik, memperbaiki tata jalanan lalu lintas, dan membangun 550 kilometer jalur sepeda sebagai warga lebih nyaman menggunakan sepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum. 


3. Tiongkok

Pada tahun 2013, Tiongkok mencatat rara-rata 52,4 mikrogram per meter kubik partikel polutan PM2,5 atau sepuluh kali lebih banyak dari batas yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 
 
Maka pada akhir 2013, pemerintah setempat mengucurkan anggaran sebesar US$270.000 atau sekitar Rp4,1 triliun untuk menurunkan polusi udara dalam periode empat tahun. 
 
Pemerintah Tiongkok melarang pembangunan pembangkit listrik bahan bakar batu bara di hampir seluruh wilayah yang tercemar polusi udara, memaksa pembangkit listrik yang sudah ada untuk beralih ke bahan bakar gas alam, serta membatalkan rencana pembangunan 103 pembangkit listrik baru. 
 
Langkah lainnya, pemerintah Tiongkok mengurangi kapasitas produksi besi dan baja hingga berkurang sampai 115 juta ton dalam jangka waktu 2016-2017, serta membatasi jumlah mobil di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, maupun Guangzhou dengan menerapkan kuota harian. 

 
4. Amerika Serikat

Tidak aneh jika New York, Amerika Serikat menjadi salah satu kota paling berpolusi di dunia. Pasalnya, New York merupakan pusat industri dengan jumlah kendaraan pribadi yang cukup banyak. 
 
Untuk mengatasi masalah lingkungan tersebut, pada tahun 2022 pemerintah New York menggelontorkan US$1,4 miliar. Anggaran itu digunakan untuk melaksanakan proyek energi terbarukan, seperti membangun pembangkit tenaga surya dan ladang angin yang dapat menyediakan listrik untuk sedikitnya 430 ribu rumah. 
 
New York juga mematok biaya parkir yang sangat mahal bagi para pengguna mobil pribadi, kendaraan yang melewati jalanan di wilayah utama seperti Manhattan akan dikenakan biaya tambahan jika terjadi kemacetan, serta kendaraan yang melewati pos pemeriksaan di area Midtown akan dikenakan biaya Rp153 ribu sampai Rp230 ribu. 
 
Kebijakan-kebijakan itu memaksa warga meninggalkan kendaraan pribadi dan mulai menggunakan transportasi umum. Dampaknya, kualitas udara di kota ini pun membaik. 


5. Prancis

Badan Kesehatan Prancis Sante Publique France dalam sebuah studi pada 2016 menemukan fakta bahwa hampir 48 ribu orang di Paris meninggal dunia setiap tahunnya karena penyakit yang salah satu penyebabnya adalah polusi udara. 
 
Sejak itu, pemerintah kota Paris melarang dengan tegas masuknya kendaraan dengan emisi karbon besar. Bahka pada 2023 mendatang, Paris berencana hanya kendaraan berbahan bakar hidrogen dan listrik yang diizinkan digunakan di kota tersebut. 
 
Selain itu, Prancis mengimbau warga menggunakan pemanas listrik dan gas untuk meningkatkan suhu pada musim dingin. Pemkot Paris juga memangkas sejumlah jalan raya untuk digantikan dengan pohon-pohon dan jalur pejalan kaki. Dok.Medcom.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis polusi udara