Jakarta: Pacu Jalur adalah tradisi lomba perahu dayung khas Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Popularitas Pacu Jalur semakin meluas seiring berkembangnya era digital. Dari tradisi sungai yang bersifat lokal, kini Pacu Jalur menjelma menjadi tontonan internasional. Aksi anak-anak penari di ujung perahu yang viral melalui tren "aura farming" telah mendorong nama Kuansing dikenal luas, bahkan hingga mancanegara.
Tak hanya sekadar perlombaan, Pacu Jalur juga merupakan warisan budaya masyarakat Melayu yang kaya nilai sejarah, spiritual, dan sosial.
Namun, di tengah kemajuan zaman dan dominasi hiburan modern, pelestarian budaya tradisional seperti Pacu Jalur menjadi semakin penting. Berikut ini alasan mengapa Pacu Jalur harus terus dilestarikan, baik oleh pemerintah, masyarakat lokal, maupun generasi muda.
Alasan Pacu Jalur Harus Dilestarikan
1. Warisan Budaya Tak Benda yang Bernilai Tinggi
Pacu Jalur bukan hanya tradisi lokal, tetapi sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Bahkan, pihak Kemendikbud diketahui kan mendaftarkan Pacu Jalur ke sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO agar diakui dunia.
2. Sumber Edukasi tentang Sejarah dan Nilai Lokal
Melalui Pacu Jalur, generasi muda bisa belajar tentang sejarah kerajaan Melayu Kuantan, nilai kerja sama, kepemimpinan, dan solidaritas. Tradisi ini bisa dijadikan bahan ajar di sekolah dan komunitas untuk memperkuat karakter kebangsaan.
3. Meningkatkan Rasa Kebersamaan dan Gotong Royong
Dalam Pacu Jalur, satu perahu bisa diisi oleh 40 hingga 60 pendayung. Koordinasi dan kekompakan menjadi kunci kemenangan. Ini mencerminkan nilai gotong royong, salah satu jati diri bangsa Indonesia.
4. Menjadi Daya Tarik Wisata Budaya Internasional
Festival Pacu Jalur yang digelar setiap tahun mampu menarik ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri. Ini menjadi aset ekonomi sekaligus sarana promosi budaya lokal di kancah global. Dengan pengemasan yang tepat, Pacu Jalur bisa menjadi event internasional seperti Dragon Boat Festival di Tiongkok.
5. Mendorong Ekonomi Kreatif Lokal
Pacu Jalur menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat, seperti:
Penjualan cendera mata bertema Pacu Jalur.
Usaha kuliner dan UMKM saat festival.
Jasa pembuatan jalur (perahu tradisional).
Pelestarian Pacu Jalur berarti juga mendukung ekonomi kerakyatan.
6. Melestarikan Keterampilan Tradisional
Pembuatan jalur (perahu pacu) memerlukan keahlian khusus dalam mengolah kayu dan mengukir ornamen khas. Jika tidak dijaga, keterampilan ini bisa hilang. Pelatihan dan regenerasi pengrajin jalur sangat penting untuk menjaga tradisi ini tetap hidup.
7. Menumbuhkan Rasa Bangga dan Cinta Tanah Air
Ketika anak-anak dan remaja terlibat dalam latihan dayung, mendukung jalur kampung, atau ikut parade budaya, rasa cinta terhadap tradisi lokal akan tumbuh secara alami. Inilah cara efektif menumbuhkan nasionalisme dari akar rumput.
Dok. Metrotvnews.com Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News