Jakarta: Setelah tiga hari di awal 2021 menyatakan mogok produksi dalam menyikapi kenaikan harga kedelai, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) akhirnya kembali berproduksi, Senin, 4 Januari 2020.
Ketua Gakoptindo Aip Syaifuddin mengatakan pihaknya telah mendistribusikan ke pasar-pasar, sehingga keberadaan tahu dan tempe yang sempat menghilang di pasaran kini mulai dipasok kembali.
Aip mengatakan untuk menyikapi kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe, produsen pun terpaksa menaikkan harga di seluruh wilayah di Tanah Air. Kenaikannya sekitar 25 persen.
Untuk tahu dan tempe ukuran kecil harganya naik dari Rp4.000 menjadi Rp5.000. Sementara untuk ukuran besar naik dari Rp8.000 menjadi Rp10.000.
Selama ini bahan baku tahu dan tempe banyak dipasok dari impor. Kenaikan harga kedelai impor membuat pusing produsen tahu dan tempe.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga kedelai impor yakni ongkos angkut yang juga mengalami kenaikan. Waktu transport impor kedelai dari negara asal yang semula ditempuh selama tiga minggu menjadi lebih lama yaitu enam hingga sembilan minggu. MI/M Fahrullah Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News