Bandung: Pemerintah mendorong masyarakat adat menjadi motor pertanian. Selain karena memiliki kedekatan dengan alam dan kebiasaan bertani, mereka pun diyakini menjadi salah satu unsur yang berkomitmen untuk menjaga keaslian alam khususnya terkait potensi pangan yang dihasilkan.
Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat bertemu dengan sejumlah masyarakat adat Jawa Barat, di Bandung, Rabu, 3 November 2021. Syahrul menjelaskan, saat ini dunia tengah dan akan menghadapi sejumlah tantangan yang harus diantisipasi dengan baik.
Sebagai contoh, menurutnya saat ini dunia dibikin sulit oleh pandemi virus korona yang terjadi hampir dua tahun. "Sekarang kita melawan musuh yang tak mempan oleh senjata. Memporakporandakan kehidupan," katanya.
Menurutnya, selain melalui ilmu kedokteran dengan memperkuat medis, untuk bertahan melawan virus korona adalah dengan memperkuat ketersediaan pangan. "Negara ini membutuhkan upaya-upaya yang serius menghadapi covid. Pertanianlah yang mampu menopang kehidupan," katanya.
Selain itu, tambah Syahrul, dunia pun tengah menghadapi perubahan iklim. Ini berdampak terhadap produktivitas makanan yang berasal dari pertanian.
Oleh karena itu, Syahril berharap masyarakat khususnya masyarakat adat menjadi motor dalam memperkuat ketahanan pangan dalam negeri. "Salah satunya dengan memperkuat ketahanan pangan dalam negeri mengingat manusia akan selalu membutuhkan sumber makanan," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat adat memiliki peran yang strategis dalam memperkuat ketahanan pangan dalam negeri. Bahkan, dia menyebut Presiden Joko Widodo pun sangat berharap terhadap kontribusi masyarakat adat. MI/Anggoro Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News