Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin gerakan tanam padi bersama petani Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 25 Januari 2024.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin gerakan tanam padi bersama petani Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 25 Januari 2024.
"Saya datang ke sini untuk melihat langsung, meyakinkan kita melakukan akselerasi tanam. Saat ini terjadi gorila El Nino sehingga masa penanaman mundur selama dua bulan. Kita tidak boleh goyah, kita harus cepat bergerak," ucap Mentan Amran.

Mentan Pimpin Gerakan Tanam Padi Bersama Petani di Lombok Tengah

25 Januari 2024 14:34
Mataram: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin gerakan tanam padi bersama petani Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 25 Januari 2024.

Dalam kegiatan ini, Mentan memastikan program akselerasi produksi padi dan jagung tahun 2024 berjalan dengan lancar. 

"Saya datang ke sini untuk melihat langsung, meyakinkan kita melakukan akselerasi tanam. Saat ini terjadi gorila El Nino sehingga masa penanaman mundur selama dua bulan. Kita tidak boleh goyah, kita harus cepat bergerak," ucap Mentan Amran.

Untuk mendukung akselerasi produksi padi dan jagung, Mentan Amran melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia untuk memulai gerakan tanam.

Baru-baru ini, Mentan juga berhasil mendapatkan tambahan subsidi pupuk dari Presiden Jokowi sebesar 14 triliun untuk meningkatkan produksi padi dan jagung Indonesia.

"Kami sudah keliling di 13 produksi di masa jabatan kami yang baru dua bulan. Saya sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa masalah kita adalah pupuk. Berikan pupuk, sediakan pupuk, pasti kita berproduksi. Akhirnya
Bapak Presiden memberikan 14 triliun untuk subsidi pupuk," kata Mentan.

Dalam arahannya, Mentan meyakini bahwa Lombok menjadi salah satu kunci dari keberhasilan swasembada padi dan jagung. 

"Dulu swasembada bisa berhasil karena NTB, Lombok dan Sumbawa mengambil bagian untuk sewasembada jagung," kata Mentan Amran.

Selain itu, NTB juga menyumbang produksi padi sebesar 880,99 ribu ton pada tahun 2023, mengalami kenaikan sebanyak 53,47 ribu ton atau 6,46 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 827,52 ribu ton.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 15 November 2023, NTB menyumbang 1,2 juta ton jagung dari total 14,4 juta ton produksi jagung dan menjadi pemasok jagung terbesar ke-4 di Indonesia setelah
Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara.

"Jika pupuk tersedia, swasembada akan terwujud. Saya yakin Lombok bisa mendukung swasembada pangan Indonesia," ujar Amran.

Dalam kunjungan kali ini, Kementerian Pertanian memberikan bantuan benih padi seluas 11.000 ha dan benih jagung seluas 8.000 ha senilai Rp10,94 Milyar untuk Kabupaten Lombok Tengah.

Hal ini termasuk dalam bantuan benih padi seluas 38,500 ha dan benih jagung seluas 176,000 ha senilai 171,49 Milyar serta benih sumber padi sebanyak 2,5 ton untuk Provinsi NTB.

Selain bantuan benih padi dan jagung, Kementan juga memberikan bantuan benih hortikultura berupa benih buah, cabai, dan bawang putih untuk Provinsi NTB. MI/Yusuf Riaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

Ekonomi Kementerian Pertanian Padi Lombok