Batang: Pemerintah menyiapkan lahan untuk pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
KIT Batang dengan luas lahan sekitar 4.300 hektare yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Juni 2020 itu terintegrasi dengan jalur kereta api dan terletak di sisi utara Tol Trans Jawa.
Pembangunan KIT Batang mengusung konsep 'The Smart and Sustainable Industrial Estate' dan dibagi ke dalam dua tahap pengembangan. Tahap pertama adalah pengembangan 450 hektare lahan, kemudian tahap selanjutnya meliputi keseluruhan wilayah seluas 4.300 hektare.
Dalam upaya percepatan itu, telah dibentuk tim kecil yang terdiri dari pihak pemerintah dan BUMN, diantaranya BKPM, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, BPJT Kementerian PUPR, Kementerian Perindustrian, PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Jasa Marga.
KIT Batang ditargetkan menjadi kawasan industri percontohan kerja sama antara pemerintah dengan BUMN, dengan konsep infrastruktur dasar dan pendukung disediakan oleh pemerintah. Infrastruktur meliputi akses jalan untuk tol dan non-tol, penyediaan air baku dan air bersih, kereta api, listrik, gas, terminal kontainer darat (dry port) dan pelabuhan.
Saat ini KIT Batang terus mengejar target pembangunan agar bisa memenuhi kebutuhan investor yang akan membuka pabrik di lokasi tersebut. Salah satu yang dikebut yaitu pembangunan jalan penghubung dari jalur keluar (exit toll) ke KIT Batang dan jalan utama kawasan yang dimulai Agustus 2020.
Sementara itu fasilitas lainnya seperti jaringan pipa gas antara Cirebon-Semarang (Cisem) akan mulai konstruksinya pada akhir September 2020, dengan target penyelesaian dalam waktu enam hingga 12 bulan.
Diperkirakan aliran gas oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap didistribusikan pada akhir tahun 2021 atau awal 2022. Sementara itu, suplai listrik di KIT Batang disiapkan dari PLTU Batang 2x1000 MW. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News