Buenos Aires: Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona meninggalkan rumah sakit pada Rabu, 11 November 2020 waktu setempat, delapan hari setelah menjalani operasi untuk menghilangkan pembekuan darah di otaknya.
Maradona meninggalkan klinik Olivos di Buenos Aires dengan ambulans tak lama setelah dokternya Leopoldo Luque mengatakan kepada wartawan bahwa mantan pemain Napoli tersebut bisa pulang.
Luque sebelumnya menerbitkan di Instagram foto dirinya memeluk pria berusia 60 tahun itu, yang mengenakan perban di kepalanya.
Mantan bintang Boca Juniors tersebut diperkirakan akan melanjutkan rehabilitasi di Tigre, 30 kilometer (19 mil) utara Buenos Aires, dekat rumah putrinya Giannina.
"Diego mungkin telah melalui saat-saat tersulit dalam hidupnya," kata pengacaranya, Matias Morla Rabu pagi. "Itu adalah keajaiban bahwa gumpalan yang bisa merenggut nyawanya, terdeteksi.
“Yang dibutuhkan sekarang adalah kebersamaan keluarga dan dikelilingi oleh tenaga kesehatan,” kata Morla. "Dengan para dokter dan keluarganya, Diego akan menjadi sebagaimana mestinya, bahagia."
Mantan kapten Argentina pemenang Piala Dunia itu menjalani operasi Selasa, 3 November 2020 lalu untuk menghilangkan gumpalan darah yang bersarang di antara otak dan tengkoraknya.
Dia tampak kurang sehat saat penampilan singkatnya pada 30 Oktober untuk menandai ulang tahunnya yang ke-60 di Stadion Gimnasia y Esgrima, markas tim Divisi Primera Argentina yang dia latih. Dia tampak kesulitan berjalan dan kemudian meninggalkan tempat sesaat kemudian.
Senin, 9 November 2020a, dia dibawa ke rumah sakit di La Plata, tempat klub itu berada, setelah menderita gejala anemia dan dehidrasi. Tes mengungkapkan adanya bekuan darah, setelah itu Maradona dipindahkan ke klinik spesialis di ibu kota.
Maradona telah dirawat di rumah sakit tiga kali dalam 20 tahun terakhir karena masalah kesehatan yang serius - dua di antaranya berpotensi fatal - karena kecanduan narkoba dan alkoholnya. Setelah bebas dari narkoba, Maradona tetap bergantung pada alkohol.
Pekan lalu, dokternya mengatakan ikon sepak bola itu membutuhkan perawatan berkepanjangan di sebuah klinik dengan spesialisasi berbeda dari yang sekarang.
Karena usia Maradona dan masalah kesehatan sebelumnya, ia dianggap berisiko tinggi terkait pandemi virus korona, yang melanda Argentina dengan keras.
Beberapa kali dalam delapan bulan terakhir dia diisolasi dan belum lama ini terpaksa tinggal di rumah setelah seorang pengawal menunjukkan gejala covid-19, meski kemudian dinyatakan negatif.
Bersama Pele dari Brasil, yang berusia 80 bulan lalu, Maradona secara luas dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat sepanjang masa. AFP PHOTO/Juan Mabromata Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News