Jakarta: Manchester, Senin, 12 Juni 2023 waktu setempat, bermandikan warna biru, bahkan badai guntur dan hujan deras tidak dapat menghentikan ribuan penggemar Manchester City merayakan treble bersama pahlawan mereka.
City menjadi tim kedua yang menjuarai Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA di musim yang sama setelah mengalahkan Inter Milan 1-0 di Istanbul pada Sabtu untuk menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Manchester United menjadi tim pertama yang meraih treble pada era Sir Alex Ferguson pada 1998/1999.
Meski ada penundaan perayaan yang disebabkan oleh cuaca badai, jalan-jalan di pusat kota masih dijejali ribuan penggemar untuk memberikan penghormatan kepada manajer Pep Guardiola dan para pemainnya.
"Pawai yang luar biasa," kata Guardiola. "Harus seperti itu, tidak ada sinar matahari. Kami ingin hujan. Cara yang sempurna."
Erling Haaland hanyalah salah satu bintang City yang tampil di atas panggung tanpa busana, sementara duo Inggris Jack Grealish dan Kalvin Philips tampak menderita akibat perayaan selama 48 jam.
"Saya menjalani 24 jam terbaik, siang dan malam," kata Grealish. "Kurasa aku belum tidur."
Bagi pendukung City ada kegembiraan ekstra dalam memastikan treble Manchester United 1998/99 bukan lagi pencapaian yang unik.
Bagian Manchester biru, hidup dalam bayang-bayang tetangga mereka selama beberapa dekade saat Alex Ferguson membangun dinasti di Old Trafford dalam 27 tahun memimpin United antara 1986 dan 2013.
Tapi pengambilalihan City yang didukung Abu Dhabi pada 2008 membalikkan persaingan karena pasukan Guardiola telah mengklaim lima gelar Liga Premier dalam enam musim untuk menjadi kekuatan dominan sepak bola Inggris.
"Saya 21 tahun, tetapi tidak ada yang lebih baik dari ini. Semuanya menurun dari sini", kata siswa Tom Kennedy, mengenakan topi dan kemeja ember City.
Untuk generasi yang lebih tua, masih ada rasa tidak percaya bagaimana City menaklukkan Eropa.
Di musim United meraih treble mereka 24 tahun lalu, City berada di kasta ketiga sepak bola Inggris.
“Sulit dipercaya,” kata pensiunan penggemar Gary Henley, 63. “Kami telah berada di bawah liga, kami berada di sana ketika kami tidak memenangkan apa pun selama berabad-abad.
"Kami melewati 35 tahun tanpa trofi. Sekarang kami memenangkan treble. Itu tidak nyata." AFP PHOTO/Paul Ellis/Oli Scarff Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News