Sampai tulisan ini dibuat, tercatat sebanyak 125 orang yang terdiri atas 123 suporter dan dua personel dari kepolisian meninggal dunia. Sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang ini juga turut menyita perhatian berbagai media internasional. Sorotan media internasional terhadap tragedi Kanjuruhan jelas sangat beralasan. Karena tragedi ini tercatat menempati peringkat kedua di dunia dalam hal jumlah korban yang meninggal akibat kerusuhan yang berlangsung di stadion.
Adapun korban meninggal terbanyak akibat kerusuhan suporter terjadi di Estadio Nacional di Peru ketika pertandingan Peru vs Argentina pada 24 Mei tahun 1964 yang menewaskan 328 orang.
Berikut beberapa kerusuhan sepak bola yang mengakibatkan korban jiwa:
1. Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru, 328 orang tewas (24 Mei 1964)
2. Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana, 126 orang tewas (9 Mei 2001)
3. Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 125 orang tewas (1 Oktober 2022)
4. Hillsborough Disaster, Sheffield, Inggris, 96 orang tewas (15 April 1989)
5. Kathmandu Hailstorm Disaster, Kathmandu, Nepal, 93 orang tewas (12 Maret 1988)
6. Mateo Flores National Disaster, Guatemala City, Guatemala, 80 orang tewas (16 Oktober 1996)
7. Port Said Staduim Riot, Port Said, Mesir, 79 orang tewas (1 Februari 2012)
8. Puerta 12 Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 orang tewas (23 Juni 1968).
9. Second Ibrox Stadium Disaster; Galsgow Skotlandia, 66 orang tewas (1971)
10. Luzhiniki disaster; Lenin Stadium Moscow Rusia, 66 orang tewas (20 Oktober 1982). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News