Walau begitu Sri Mulyani menyebut utang yang diambil pemerintah harus didapat dengan sebaik mungkin agar tidak menyusahkan di kemudian hari. Hal yang sama juga dilakukan oleh negara-negara maju untuk menutup kebutuhan keuangan negaranya.
"Memang miskin banget, utang? Negara kaya, utang juga. Singapura dan Malaysia, kalau negara kaya menteri keuangannya enggak kekurangan uang? Enggak juga," kata dia dalam Hari Mengajar Kemenkeu Mengajar 5 secara virtual di Jakarta, Senin, 30 November 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menceritakan negara seperti Korea yang terlihat sebagai negara kaya juga tetap kekurangan uang untuk memenuhi belanja negara. Maka dari itu, mereka juga tentunya memiliki utang sama seperti halnya Indonesia juga memiliki utang.
"Kalau kalian lihat Uni Eropa, kalau ke Dubai kayaknya negara luar biasa, kotanya semua gedung pencakar langit dan Eropa, Prancis, Inggris, Spanyol, Italia, sebutin negara yang kalian ingat dan kunjungi kira-kira negara itu punya utang enggak? Pasti punya utang," jelas dia.
Oleh karena itulah peran menteri keuangan harus bisa menjaga agar belanja negara tetap efisien sementara pendapatan negara terus ditingkatkan. Apabila hal ini dilakukan secara benar-benar terukur maka negara bisa menghindari krisis keuangan.
"Menteri keuangannya harus kelola pendapatan negara ditingkatkan, belanja dikelola, dan utang (dikelola) dengan tingkat baik. Negara maju tanpa jadi krisis keuangan, kalau kekurangan uang cari pembiayaan, bahasa populernya, utang," pungkasnya.
(DEV)