Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi pendapatan negara masih bisa tumbuh 1,2 persen meski lebih rendah dari periode sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan negara Oktober 2018 tercatat sebesar Rp1.491,1 triliun atau tumbuh 21,3 persen.
"Pendapatan negara terkumpul Rp1.508,9 triliun atau hanya 69,7 persen dari target APBN," kata Ani sapaannya dalam pemaparan APBN Kita di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 18 November 2019.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ani merinci pendapatan negara tersebut berasal dari pendapatan dalam negeri dan penerimaan hibah. Untuk pendapatan dalam negeri, Kemenkeu mencatat jumlah penerimaan perpajakan yang terkumpul hingga akhir Oktober 2019 sebesar Rp1.173,9 triliun.
Realisasi penerimaan perpajakan itu setara dengan 65,7 persen dari target. Pertumbuhannya pun hanya 1,2 persen dari tahun lalu, padahal di 2018 pertumbuhannya mencapai 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp333,3 triliun. Angka ini setara 88,1 persen dari target dengan tingkat pertumbuhan hanya 3,2 persen.
Adapun realisasi penerimaan hibah hingga 31 Oktober 2019 tercatat sebanyak Rp1,7 triliun atau 395,5 persen dari target APBN. Penerimaan hibah tumbuh paling tinggi sebesar 77,9 persen.
"Angka ini tumbuh 77,9 persen tapi pertumbuhannya turun dibandingkan capaian 2018 yang sebesar Rp7,8 triliun atau tumbuh 651,5 persen," pungkasnya.
(AHL)