"Dapat kami sampaikan bahwa di sektor perbankan pada akhir 2021 lalu, kredit sudah bertumbuh sebesar 5,2 persen (yoy)," ujar Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 20 Januari 2022.
Angka pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit di sepanjang 2020 yang terkontraksi sebesar negatif 2,4 persen (yoy). Pun demikian dibandingkan dengan periode November 2021 yang tercatat tumbuh sebesar 4,82 persen (yoy).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di sisi lain, sambung Wimboh, rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) di sepanjang 2021 terkendali pada level 3,0 persen (yoy) dan cenderung turun dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar 3,06 persen (yoy).
"Dapat kami sampaikan stabilitas sistem keuangan terjaga, ditunjukkan dengan indeks stabilitas sistem keuangan yang terkendali dan perbaikan berbagai indikator-indikator keuangan lainnya," jelasnya.
Dari sisi permodalan perbankan dinilai cukup kuat karena jauh di atas threshold dimana rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di sepanjang tahun lalu tercatat sebesar 25,67 persen.
"Hal tersebut juga didukung oleh pertumbuhan dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga/DPK) yang terus meningkat yang pada akhir tahun lalu berjumlah 12,21 persen secara year on year," pungkas Wimboh.