"Kita masih punya sejumlah pekerjaan rumah, indeks literasi ekonomi syariah Indonesia masih rendah 16,2 persen. Ini masih rendah," sebut Jokowi dalam peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara yang disiarkan secara virtual, Senin, 25 Januari 2021.
Dengan kondisi itu, menurutnya, masih banyak ruang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Termasuk banyaknya peluang untuk dapat dioptimalkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita juga harus terus menata rantai nilai halal pada sektor riil yang mendukung UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) termasuk pengembangan ekonomi kreatif," tegas Presiden.
Terkait hal tersebut, Kepala Negara mengingatkan untuk terus memperkuat industri keuangan syariah dengan membangun bank syariah terbesar di Indonesia. Jokowi menargetkan penggabungan Bank Syariah Indonesia akan rampung pada Februari 2021.
Selain itu, pemerintah juga bakal terus mengembangkan Bank Wakaf Mikro (BWM) di berbagai tempat. Serta memperkuat lembaga zakat, infak, sedekah, dan Badan Wakaf untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat.
"Dalam rangkaian ikhtiar besar ini, saya juga menyambut baik peresmian Brand Ekonomi Syariah. Ini sangat penting untuk meningkatkan awareness masyarakat sebagai dukungan atas seluruh kegiatan ekonomi syariah Indonesia dan menyatukan gerakan meningkatkan nilai tambah ekonomi syariah di negara Indonesia," pungkas Jokowi.
(SAW)