BI menjelaskan, minggatnya dana asing dari pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar saham sebesar Rp2,10 triliun. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN) modal asing juga ikut 'pulang kampung' sebanyak Rp420 miliar.
"Selama 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 31 Agustus 2023, nonresiden beli neto (inflow) Rp84,11 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,01 triliun di pasar saham," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 2 September 2023.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 80,21 basis poin (bps) per 31 Agustus 2023 dari 84,63 bps per 25 Agustus 2023. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Mengenal Inflasi/Deflasi, Mana yang Lebih Baik? |
Rupiah terpukul
Pulang kampungnya aliran modal asing dari pasar keuangan domestik tersebut ikut membuat nilai tukar rupiah terpukul. Mata uang Garuda tersebut terseok dan menjauhi level Rp15 ribu per USD.
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 1 September 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp15.242 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah tipis 12 poin atau setara 0,08 persen dari posisi Rp15.230 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.234 per USD. Rupiah turun dua poin atau setara 0,01 persen dari Rp15.232 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.252 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 15 poin dari Rp15.237 per USD di perdagangan sebelumnya.
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. "Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News