Rupiah bergerak melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.360 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.344 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan Kepala The Fed area Cleveland Loretta Mester dan Kepala Fed cabang New York John Williams pada pekan lalu mengisyaratkan kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif karena inflasi di AS yang sudah sangat tinggi. Adapun keduanya merupakan pemilik suara di rapat kebijakan moneter Fed tahun ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pasar obligasi AS terlihat sudah mengantisipasi ini dengan kenaikan imbal hasil obligasi ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Imbal hasil tenor 10 tahun sudah di atas kisaran 2,85 persen," ujar Ariston, dikutip dari Antara, Senin, 18 April 2022.
Selain itu, ia menyebutkan, kekhawatiran pasar terhadap inflasi karena perang di Ukraina yang masih berlanjut juga memberikan tekanan tambahan ke rupiah. Kenaikan harga barang-barang konsumsi di Indonesia bisa melambatkan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak melemah di kisaran Rp14.400 per USD dengan potensi support di kisaran Rp14.350 per USD. Pada Kamis, 14 April, rupiah ditutup menguat 19 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp14.344 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.363 per USD.