Rumah contoh MBR T36 pada instalasi Bangunan Contoh Teknologi SIG di IKN yang dibangun menggunakan solusi bata interlock yang ramah lingkungan. Foto: dok SIG.
Rumah contoh MBR T36 pada instalasi Bangunan Contoh Teknologi SIG di IKN yang dibangun menggunakan solusi bata interlock yang ramah lingkungan. Foto: dok SIG.

Cetak Pendapatan Rp16,41 Triliun, SIG Lirik Peluang Pertumbuhan dari Semen Hijau

Ade Hapsari Lestarini • 01 Agustus 2024 21:12
Jakarta: PT Semen Indonesia Tbk (SIG) mencatat melaporkan kinerja keuangan konsolidasi (tidak diaudit) semester I-2024.
 
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp16,41 triliun, beban pokok pendapatan sebesar Rp12,55 triliun, EBITDA sebesar Rp2,88 triliun, serta laba periode berjalan senilai Rp503,49 miliar.
 
Adapun di tengah kondisi industri yang kompetitif karena kondisi oversupply serta tantangan persaingan yang ada, SIG mampu mempertahankan capaian kinerja profitabilitas yang positif di sepanjang paruh pertama tahun ini.

Di samping mempertahankan capaian profitabilitas yang positif, sepanjang semester pertama 2024, SIG juga mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu terus menurunkan saldo utang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.
 
Pada semester I, perseroan telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II yang diterbitkan di 2019, senilai Rp3,36 triliun. Pelunasan obligasi tersebut berujung pada penurunan liabilitas berdampak bunga SIG dan penurunan beban keuangan sehingga mendukung capaian profitabilitas yang positif.
 
Postur keuangan yang sehat ini juga tercermin dari rating idAA+/positive dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sehingga saham SIG (kode SMGR) kini tercatat dalam daftar konstituen index Pefindo i-Grade.
 
"Di tengah situasi industri yang menantang dalam beberapa tahun terakhir, selain terus menjaga kinerja fundamental agar tetap kuat, SIG juga melanjutkan fokus dalam membangun ekosistem bisnis sebagai katalis baru yang akan menunjang optimalisasi penggunaan semen hijau dan solusi berkelanjutan," kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni, dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Agustus 2024.
 
Menurut Vita, ke depan, tidak hanya industri yang bergerak ke arah industri hijau, tetapi cara perseroan membangun juga harus mulai berubah agar adaptif terhadap perubahan iklim dan menjaga kebutuhan generasi mendatang.
 
Bahan bangunan rendah karbon
 
Sejalan dengan upaya Pemerintah menciptakan ekonomi berkelanjutan dan mengurangi laju perubahan iklim, SIG terus berinovasi dengan menyediakan produk bahan bangunan rendah karbon dan solusi berkelanjutan, yang dihasilkan dari inovasi dan proses produksi yang ramah lingkungan. Hal ini guna mendukung pembangunan rendah karbon dan mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2050. Peningkatan kapabilitas ini tertuang dalam Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap) 2030 SIG.
 
"SIG lebih dari siap untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu upaya yang kami lakukan untuk mendorong optimalisasi penggunaan material ramah lingkungan adalah pada proyek pembangunan di IKN yang mengusung konsep sustainable and smart city, dan akan menjadi percontohan bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia untuk juga melaksanakan pembangunan yang ramah lingkungan," tambah Vita Mahreyni.
 
Saat ini, SIG pun telah menyelesaikan pembangunan instalasi Bangunan Contoh Teknologi SIG di IKN. Instalasi ini menunjukkan aplikasi semen hijau dan produk-produk turunan pada rumah contoh untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan aplikasi beton inovatif yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan hunian tapak, hunian susun, infrastruktur penunjang, serta berbagai kebutuhan pembangunan lain di IKN.
 
SIG membangun ekosistem bisnis berbasis sinergi melalui kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) dan kepemilikan saham di PT Karya Logistik Nusantara untuk memasok semen hijau dan solusi berkelanjutan di IKN, serta menciptakan peluang pertumbuhan bisnis dan memperluas manfaat positif dari pembangunan ramah lingkungan bagi masyarakat.
 
Vita Mahreyni memaparkan upaya menyasar Blue Ocean dengan solusi berkelanjutan, telah menjadi bagian dari Road Map SIG dalam jangka panjang. Selain menghadirkan semen hijau dan produk turunannya, SIG juga terus mendorong peningkatan operational excellence, pengelolaan pasar dan harga, optimalisasi jaringan produksi dan distribusi, pembangunan berkelanjutan, dan pengelolaan keuangan melalui program efisiensi biaya dan deleveraging.
 
Selain peluang pertumbuhan di pasar domestik, SIG juga menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur yang direncanakan akan operasional pada 2025.
 
Proyek yang merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat.
 
Pada aspek pembangunan berkelanjutan, hingga akhir semester I-2024, Perusahaan terus meningkatkan substitusi energi panas (TSR) dan efisiensi konsumsi energi sehingga Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca terus turun sebesar 19,21 persen dari baseline 2010.
 
Capaian ini diperoleh dari pengembangan produksi semen yang lebih ramah lingkungan (semen hijau), melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif, digitalisasi untuk efisiensi sumber daya dan optimalisasi produksi, serta pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan