Rupiah Masih Tak Berdaya Hadapi Dolar AS, Ditutup Rp14.719

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lagi-lagi mengalami pelemahan di penutupan perdagangan hari ini. Kedigdayaan dolar AS terhadap mata uang Garuda tersebut terjadi karena pernyataan hawkish pejabat The Fed.
 
"Outlook dolar AS menguat seiring pesan yang cenderung hawkish dari pejabat bank sentral AS," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya, dikutip dari Antara, Kamis, 19 Mei 2022.
 
Gubernur The Federal Reserve AS Jerome Powell berjanji bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan, termasuk suku bunga di atas netral, untuk mengendalikan lonjakan inflasi yang mengancam fondasi ekonomi.
Pernyataan Powell didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Bank Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker.
 
Harker mengatakan, dia memperkirakan bank sentral AS akan memberikan dua kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) lagi sebelum beralih ke kenaikan 25 bps sampai kekhawatiran terhadap inflasi dikendalikan.
 
Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah ke level Rp14.719 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 30 poin atau setara 0,21 persen dari posisi Rp14.688 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp14.730 per USD. Rupiah melemah sebanyak 52 poin atau setara 0,35 persen dari Rp14.678 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp14.731 per USD atau turun 49 poin dari perdagangan di hari sebelumnya sebesar Rp14.682 per USD.