Mengutip Antara, Sabtu, 28 Januari 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, menyusut USD0,6 atau 0,03 persen menjadi USD1.929,40 per ons, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi USD1.935,40 dan terendah USD1.916,50.
Emas berjangka merosot USD12,6 atau 0,65 persen menjadi USD1.930,00 pada Kamis, 26 Januari, setelah bertambah USD7,20 atau 0,37 persen menjadi USD1.942,60 pada Rabu, 25 Januari, dan terangkat sebanyak USD6,80 atau 0,35 persen menjadi USD1.935,40 pada Selasa, 24 Januari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Emas mempertahankan kenaikan tipis hampir 0,1 persen untuk minggu ini, kenaikan mingguan keenam berturut-turut.
Baca: 4 Kebiasaan Orang Kaya yang Bisa Kamu Tiru |
Data tersebut, sejalan dengan perkiraan pasar, menunjukkan bahwa inflasi AS berkurang. Sementara itu, dolar AS naik tipis setelah ukuran inflasi utama AS menunjukkan tanda-tanda pelonggaran, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 persen menjadi 101,924.
"(The Fed) perlu diyakinkan dan indikator favorit mereka menunjukkan inflasi sedang mendingin, tetapi saya pikir masih perlu ada lebih banyak pekerjaan yang dilakukan," kata Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya.
Sedangkan logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun sebanyak 39,8 sen atau 1,66 persen menjadi USD23,622 per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman April terpangkas sebanyak USD6,2 atau 0,61 persen, menjadi USD1.016,80 per ons.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id