"Generasi muda dapat mengoptimalkan transformasi ekonomi berbasis digital. Wirausaha muda perlu didorong dan difasilitasi pada perusahaan rintisan teknologi pertanian (agritech), teknologi keuangan (fintech), dan teknologi pendidikan (edutech)," ungkap Jerry dalam The 1st Asian Statespersons Forum di Tokyo, Jepang, dikutip dari siaran pers, Rabu, 30 Agustus 2023.
Wamendag mengungkapkan, Indonesia tengah menikmati bonus demografi yang tercermin dari jumlah kelompok usia produktif yang lebih besar dibandingkan kelompok non-produktif. Dengan berwirausaha, generasi muda dapat berperan menciptakan lapangan kerja dan menciptakan ekosistem digital.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk di Indonesia kini mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Angka tersebut naik 1,05 persen dari tahun sebelumnya (year-on-year).
Pada pertengahan 2022, jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 275,77 juta jiwa. Sementara jumlah kelompok usia produktif (15-64 tahun) mencapai sebanyak 190,83 juta jiwa atau 69,3 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Bonus demografi sangat berpotensi mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045 atau 100 tahun setelah kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan generasi muda menjadi kunci keberhasilan sumber daya manusia yang berdaya saing," tutur Jerry.
Baca juga: Demografi Bisa Jadi Penghambat Indonesia Raih Mimpi Negara Maju |
Tingkatkan keterampilan digital
Wamendag menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi beberapa program strategis bagi generasi muda, yaitu peningkatan keterampilan kelompok usia produktif dengan keterampilan digital terkini dan pendidikan vokasi.
Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di kuartal II-2023. Meskipun pada pada 2020 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 2,07 persen (yoy), sebagai dampak dari pandemi covid-19.
"Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah pulih sejak kuartal II-2021. Pemulihan bertahap terus terjadi pada kuartal II-2023 dan tumbuh 5,17 persen (yoy)," ucap dia.
Wamendag Jerry juga menjelaskan, Indonesia tengah berada dalam kondisi yang baik. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada 2022 mencapai USD54,45 miliar atau meningkat 53,75 persen dibandingkan 2021.
"Secara kumulatif, surplus perdagangan Januari-Juni 2023 tercatat USD19,92 miliar," tutup Jerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News