Jakarta: Dunia perbankan merupakan industri yang menuntut performa tinggi di segala hal. Kesalahan ataupun keterlambatan dalam transaksi misalnya, bisa mengikis tingkat kenyamanan dan kepercayaan nasabah. Hal ini bisa membuat nasabah berpaling untuk menggunakan bank digital lainnya.
"Performa tinggi itu tak hanya dalam pelayanan fisik namun terutama dalam urusan komputasi yang selalu dituntut sempurna tanpa cela sedikitpun terutama di tengah maraknya digitalisasi perbankan saat ini," ujar CEO PT. Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Juni 2022.
Dia mengatakan komputasi dengan performa tinggi sangat dibutuhkan di dunia perbankan. Performa tinggi juga harus didukung oleh hardware yang mampu memberikan concurrency, consistency, integrity, dan durability.
“Dalam sebuah sistem perbankan, ada peluang terjadinya penguncian data yang sama secara berbarengan karena itu komputer harus mampu melakukan Locking (penguncian) data secara cepat, konsisten, dan tahan gangguan (bencana),” jelas Julyanto.
Agar locking ini bisa terpenuhi sesuai kebutuhan maka diperlukan hardware yang tepat dengan mempertimbangkan jumlah core, kecepatan clock CPU, dan juga kapasitas memory. Jika menggunakan kombinasi terbaik dari ketiga komponen itu maka pada saat proses tidak akan terjadi antrian, penumpukan, atau kekacauan perintah yang harus dijalnkan sistem.
“Ibaratnya seperti kita mengembalikan buku di perpustakaan. Kita hanya perlu meletakkan buku di meja petugas dan petugas yang akan meletakkan buku itu di rak dengan cepat dan tepat. Kalau kita sendiri yang harus meletakkan buku itu di rak maka pasti akan terjadi kekacauan ketika ada banyak orang mengembalikan buku pada saat bersamaan,” ujar Julyanto.
Julyanto menyarankan agar menggunakan hardware yang memang terpercaya dan terbaik guna memaksimalkan performansi, misalnya, AMD EPYC. Kombinasi yang tepat pada jumlah core, clock CPU, dan kapasitas memory akan menentukan performa sesuai keinginan.
“Untuk bisnis perbankan diperlukan database yang mampu menangani kebutuhan seperti transaksi, serta berbagai macam aplikasi seperti mobile banking, SMS banking dan lainnya,” jelas Julyanto.
Dengan kombinasi hardware yang tepat maka keuntungan menggunakan open source bisa berlipat karena optimalisasi bisa dilakukan dengan nyaman, tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya.
“Dengan menggunakan solusi open source kita bisa tahu lebih detil beban hardware secara terukur sehingga kinerjanya bisa optimal,” terang Evaluator Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) - KemenpanRB I Made Wiryana.
Dengan mempelajari dan memahami konfigurasi hardware untuk implementasi database server maka kinerja maksimalnya akan meningkatkan efisiensi kecepatan pemrosesan data. Sehingga pada akhirnya bisa memberikan efisiensi biaya tanpa harus kehilangan performa.
“Belajar dan memahami hal-hal dasar (hardware/software) secara detil sangat penting untuk menghadapi perkembangan teknologi masa depan. Dengan memahami hal hal dasar maka kita juga bisa mengoptimalkan apa yang ada,” ujar Made yang mendapat gelar Doktor dari Universitas Bielefeld, Jerman.
Sependapat dengan Made, pemahaman akan keseimbangan hardware dan software akan menentukan optimal atau tidaknya sebuah sistem.
“Hardware dan software adalah sebuah sistem yang saling terkait dan menguatkan sebagai sebuah kesatuan agar sistem itu bisa berjalan dengan optimal,” ujar Julyanto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id