Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan mengatakan, struktur ORI seri 014 tak jauh berbeda dengan seri ORI013 dengan batas maksimum pembelian Rp3 miliar. Pembayaran kupon dilakukan setiap bulan di tanggal 15 dengan minimum pemesanan Rp3 miliar.
"Untuk struktur 014 ini tak ada perbedaan dengan ORI 013 dengan batas maksimal pembelian Rp3 miliar," imbuh dia, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat 29 September 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Robert menambahkan, penyempurnaan ORI terus dilakukan dengan mengubah masa tenor pembelian pada ORI seri 002 pada 2007 dengan maksimal pembelian sebesar Rp5 miliar, dan disempurnakan lagi pada ORI 003 di semester dua 2007 dengan maksimal pembelian Rp3 miliar dan masih berlanjut hingga ORI seri 014.
"Setiap penerbitan ORI kami selalu melakukan penyempurnaan berbagai hal," imbuhnya.
Adapun dana hasil penerbitannya akan diprioritaskan untuk sektor infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Prioritas pembangunan di sektor ini dipercaya mendorong pertumbuha ekonomi yang berkualitas dan inklusif.
Pemerintah pun menunjuk 18 bank dan enam perusahaan efek sebagai agen penjual ORI di antaranya yakni Citi, ANZ, Bank Bukopin, Bank Mandiri, BCA, CIMB Niaga, Bank Danamon, DBS, Maybank, BNI, dan OCBC NISP.
Kemudian Bank Mega, Panin Bank, Permata Bank, BRI, BTN, Danareksa, Indo Premier, Mega Capital, MNC Securities, Sucorinvest, Trimegah, Standard Chartered, dan HSBC.
(AHL)