"Perusahaan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Filipina dalam memberikan kepercayaan kepada PTPP sehingga perusahaan turut berkontribusi dalam pembangunan proyek senilai total lebih dari Rp8 triliun tersebut," ucap Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis, Minggu, 16 Juli 2023.
Dalam pembangunan proyek tersebut, jelasnya, PTPP membentuk Joint Venture dengan ADHI. Dalam hal ini, PTPP mendapatkan porsi pekerjaan sebesar 49 persen.
"Perolehan kedua paket proyek tersebut telah menambah nilai kontrak baru PTPP di bulan Juni untuk Paket CP S-01 dan di Juli untuk Paket CP S-03C," terangnya.
Baca juga: PTPP Janji Rampungkan Seluruh Proyek Tepat Waktu |
Rincian pembangunan
Adapun kedua paket proyek tersebut terdiri dari paket CP S-01 untuk pengerjaan railway sepanjang 1,2 kilometer (km) dan CP S-03C untuk pengerjaan railway sepanjang 5,8 km. Paket CP S-01 memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 1,2 km termasuk satu stasiun layang di Blumentritt.
"Paket C S-01 memiliki nilai kontrak sekitar Rp3,1 triliun dengan masa pelaksanaan selama empat tahun," paparnya.
Sementara itu, Paket CP S-03C memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 5,8 km termasuk pembangunan dua stasiun layang di Bicutan dan Sucat. Paket C S03C memiliki nilai kontrak sekitar Rp5 triliun dengan masa pelaksanaan selama 5,5 tahun.
"Semoga dengan ditunjuknya BUMN Indonesia dalam pembangunan proyek di Filipina dapat meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral antarkedua negara tersebut, yaitu Republik Indonesia dan Filipina. Berbekal pengalaman dan kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh PTPP, kami yakin dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan dengan kualitas terbaik," tutup Novel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News