"Pemulihan sektor pariwisata ini perlu waktu dan tidak mudah, dan ini yang paling cepat sebenarnya 10 bulan," kata dia dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional Apindo secara daring di Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2020.
Menurutnya pemerintah akan fokus untuk menarik minat wisatawan domestik dibandingkan wisatawan asing. Apalagi saat ini sejumlah daerah destinasi wisata seperti Bali dan Banyuwangi sudah mulai membuka kegiatan untuk menarik wisatawan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pemulihan pariwisata kita fokus (wisatawan) domestik. Kita mau turis domestik itu sampai 70 persen. Nah turis asing, kita pikir sampai akhir tahun belum akan terima, Biar kita konsolidasi sendiri," ungkapnya.
"Saya lapor ke Presiden kemarin, duit di di kita ini cukup banyak, kan yang umroh tidak ada. Itu setiap tahun hampir 500 ribu sampai satu juta orang. Kan itu orang yang punya dana, yang umroh. Kemudian orang yang berobat ke Singapura, ke Penang di Malaysia kan enggak berobat. Dan itu hampir semua kita hitung mungkin hampir puluhan miliar dolar AS. Nah itu kita ingin belanjakan dalam negeri," lanjut dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2020 hanya sebesar 160,3 ribu kunjungan. Jumlah ini turun 2,06 persen dibandingkan Mei 2020, namun turun cukup dalam dari Juni 2019 sebesar 88,82 persen.
Secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,09 juta kunjungan atau turun 59,96 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 7,72 juta kunjungan.
(SAW)