CEO dan President Director GoToko Gurnoor Singh Dhillon (kanan). Foto: dok GoToko.
CEO dan President Director GoToko Gurnoor Singh Dhillon (kanan). Foto: dok GoToko.

Mendorong UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi RI di Tengah Ancaman Resesi

Husen Miftahudin • 21 November 2022 12:21
Jakarta: PT Gerai Cepat Untung (GoToko), unit bisnis patungan Gojek dengan Unilever Group, berkomitmen mendorong pemulihan yang tangguh melalui kolaborasi bersama untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan. Ini dilakukan dengan bergabungnya GoToko ke dalam Industry Task Force (ITF) G20 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
 
CEO dan President Director GoToko Gurnoor Singh Dhillon menjelaskan, pihaknya tetap optimistis terkait pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu spekulasi terhadap resesi.
 
Gurnoor memandang Indonesia sebagai pasar yang sedang berkembang dengan basis permintaan yang kuat. Sulit untuk memprediksikan resesi, namun jika ada tekanan tersebut setiap sektor akan memiliki dampak yang berbeda.

Ia menilai orang mungkin akan mengurangi daya belanja, namun untuk kebutuhan-kebutuhan mendasar akan tetap ada, mereka akan tetap belanja mi instan, sabun, kopi di warung, dan ini tidak akan berubah.
 
"Di sisi lain, tekanan resesi kemungkinan akan berdampak pada rantai pasokan barang, yang mengarah pada tantangan pengadaan persediaan bagi pemilik warung. Situasi ini mirip pandemi lalu, akan memotivasi pemilik warung untuk mengubah cara mereka berbisnis," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 21 November 2022.
 
"Saya percaya perubahan adalah pola pikir, dan dalam krisis seperti ini, pemilik warung akan lebih terbuka untuk beralih ke digital dan bekerja dengan platform seperti GoToko, yang bertujuan untuk membantu pemilik warung mengembangkan bisnisnya, memungkinkan mereka untuk bersaing dan berkembang, bukan hanya bertahan hidup," tambah Gurnoor.
 
Baca juga: Ajak G20 Akselerasi Transformasi Digital, Jokowi: Ciptakan Pemerataan Kesejahteraan Dunia!

 
Ketangguhan warung dalam menghadapi krisis telah terbukti saat pandemi memuncak. Riset Nielsen (2020) menunjukan sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia lebih memilih berbelanja kebutuhan di warung dibandingkan belanja secara daring.
 
Dari nilai ekonomi pasar ritel nasional yang mencapai USD75 miliar, warung juga memiliki kontribusi hingga 80 persen, serta memiliki kontribusi terhadap PDB empat kali lipat lebih besar dibandingkan ritel modern.
 
Posisi yang vital dalam ekonomi nasional ini pula yang membuat Gurnoor yakin, ketangguhan warung sebagai sarana perdagangan utama masyarakat Indonesia bisa menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional dalam menghadapi potensi resesi. Tidak hanya itu, implementasi teknologi akan membuka lebih banyak peluang pertumbuhan.
 
Saat ini diperkirakan ada sekitar tiga juta warung di Indonesia, namun baru ada sekitar 600 ribu warung yang dapat dijangkau dengan baik secara langsung oleh brand principals. Sementara sisanya atau 80 persen belum dijangkau dengan baik sehingga mengalami tantangan dalam memenuhi pasokannya atau sering disebut underserved retailers.
 
"Kami di GoToko memiliki komitmen untuk menjadi platform pilihan sekaligus sahabat terbaik warung untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Melalui teknologi kami memiliki visi membantu pemilik warung untuk menjalankan bisnis lebih efisien agar kehidupan pemilik warung dapat meningkat," pungkas Gurnoor.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan