Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan menyebut program distribusi dan listrik desa membutuhkan dana sekitar Rp13 triliun untuk mencapai rasio elektrifikasi di desa atau rasio desa berlistrik (RDB) hingga 100 persen.
"Memang pada 2024, untuk distribusi dan listrik desa masih membutuhkan Rp13 triliun agar rasio desa mendekati 100 persen. Tetapi juga masih ada penambahan pembangkit, gardu induk, dan transmisi tambahan sekitar Rp10 triliun-Rp15 triliun untuk mencapai 100 persen itu pada 2024," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, Senin, 28 November 2022.
Baca juga: Ngebet Minta Anggaran, PLN hanya Mampu Serap PMN 57% Tahun Ini |
Dalam catatan PLN, rasio desa berlistrik (RDB) pada 2021 sebesar 90,78 persen, naik menjadi 90,97 persen pada Oktober 2022 dengan Penyertaan Modal Negara (PMN). Angka tersebut diharapkan bisa terus meningkat menjadi 93,83 pada 2023 seiring dengan pengajuan PMN tahun depan sebesar Rp10 triliun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Untuk 2023, PLN mengajukan PMN sebesar Rp10 triliun," katanya.
Darmawan menyebut dari total usulan anggaran PMN sebesar Rp10 triliun, perseroan akan mengalokasikan sebesar Rp1,74 triliun untuk pembangunan pembangkit, sebanyak Rp3,78 triliun untuk transmisi dan gardu induk, serta Rp4,48 triliun untuk distribusi dan listrik desa.
Sementara itu, pada 2022 PLN telah mendapat alokasi PMN sebesar Rp5 triliun yang telah sepenuhnya cair pada Oktober 2022 dan dialokasikan untuk membangun infrastruktur pembangkitan dengan sumber daya setempat sebesar Rp230 miliar, pembangunan transmisi dan gardu induk di daerah-daerah terpencil sebesar Rp2,56 triliun, dan penyambungan pelanggan untuk listrik berkeadilan dan mendukung pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas sebesar Rp2,21 triliun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id