"Hal ini mungkin menyebabkan ada masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengunggah KTP," kata Head of Communication Manajemen Pelaksana Program (PMO) kartu prakerja Louisa Tuhatu kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 26 Februari 2021.
Ia menegaskan seleksi kartu prakerja tidak berdasarkan siapa yang lebih dahulu mendaftar. Artinya peserta dipilih secara acak setelah penutupan proses pendaftaran. Dengan demikian, masyarakat yang kesulitan bisa mencoba kembali pendaftarannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Proses randomisasi baru dilakukan setelah penutupan gelombang. Jadi kalau ada kesulitan mengunggah KTP silahkan dicoba lagi nanti agak malam atau besok hingga 26 Februari," ungkapnya.
Pada tahap awal, pemerintah membuka kuota untuk 600 ribu orang dari total 2,7 juta peserta hingga semester I 2021. Persyaratan untuk menerima kartu prakerja masih sama, yaitu Warga Negara Indonesia (WNI), usia 18 tahun ke atas dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.
Program ini ditujukan kepada pencari kerja, penganggur, pekerja dan wirausaha. Pemerintah juga mengajak para pekerja yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan, dan para Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang terdampak pandemi covid-19.
Sementara insentif yang diterima oleh peserta kartu prakerja juga masih sama terdiri dari Rp1 juta bantuan pelatihan, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan dengan total Rp2,4 juta, serta insentif pascasurvei masing-masing Rp50 ribu senilai Rp150 ribu.
(Des)