Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Foto: dok Kementan.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Foto: dok Kementan.

Penguatan SDM Pertanian Dilakukan Mengantisipasi Darurat Pangan

Anggi Tondi Martaon • 03 Mei 2024 12:24
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengantisipasi darurat pangan. Salah satunya dengan memperkuat sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian. 
 
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan SDM pertanian harus siap menghadapi potensi darurat pangan. Sebab, SDM dan pertanian dinilai sebagai tulang punggung penggerak pembangunannya.
 
"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor," kata Amran melalui keterangan tertulis, Jumat, 3 Mei 2024.
 
Menurut Amran, SDM Pertanian harus bergerak cepat. Sehingga upaya menjaga ketahanan pangan bisa terwujud.
 
Baca juga: Sektor Pertanian Harus Berkontribusi Hadapi Perubahan Iklim

Salah satu upaya Kementan memperkuat SDM di sektor pertanian dengan melakukan Training of Trainers (TOT) Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan padi merupakan salah satu komoditas yang strategis. Tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas ini harus diantisipasi dengan mengenjot produksi agar bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri
 
“Kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional adalah meningkatkan produksi karenanya, segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan dalam peningkatan produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang,” kata Dedi.
 
Dedi juga mengatakan Kementan menerapkan pendekatan yang holistik dalam mendukung budidaya padi, termasuk jagung. Di antaranya, mendukung penyiapan sarana dan prasarana dari lahan sampai pengolahan. 
 
"Pada setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas SDM juga terus dilakukan,” ungkap dia.
 
Dedi berharap melalui kegiatan TOT ini membuat SDM di pertanian saling bersinergi meningkatkan kualitas kegiatan pelatihan pertanian. Sehingga berkontribusi terhadap kemajuan pertanian di Indonesia secara berkelanjutan.
 
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (4 Mei 2024) itu akan digelar secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian, kantor Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan kantor koramil di seluruh Indonesia.
 
TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional diikuti 120.641 peserta yang terdiri dari 187 widyaiswara, 262 dosen, 70 guru UPT Pendidikan Pertanian, 24.607 penyuluh pertanian PNS, 12.480 penyuluh pertanian PPPK, 1.385 penyuluh pertanian THL Pusat, 8.775 penyuluh pertanian THL Daerah, serta 72.875 Bintara Pembina Desa (BABINSA). 
 
Dari jumlah tersebut, 100 peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka yang terdiri atas 12 widyaiswara, 4 guru, 64 penyuluh pertanian, 16 babinsa, dan 4 dosen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan