"Implementasi kerja sama antara badan usaha punya NU dan BUMN punya Indonesia," kata Erick, dilansir dari Antara, Jumat, 18 Februari 2022.
Erick menegaskan para ahli di BUMN juga bakal dilibatkan untuk mendampingi Badan Usaha Milik NU (BUMNU), baik dari sisi pemasaran, perbaikan produk, maupun digitalisasi. Dia berharap kerja sama ini bisa menjadi penyeimbang perekonomian sehingga komoditas yang dihasilkan akan terus mengalami kenaikan.
"Kebetulan kami BUMN juga memproduksi gula, daging, kelapa sawit, dan lain-lain. Ini bisa dijadikan penyeimbang," ucap Erick.
Erick menjelaskan pandemi covid-19 tak hanya menekan sendi-sendi kesehatan tapi juga perekonomian. Dia berharap BUMN harus bisa mengintervensi kesenjangan ekonomi yang terjadi.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Gus Yahya mengatakan Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama bakal melibatkan sekurang-kurangnya 130 PBNU se-Indonesia. Selain itu, PBNU juga hendak mendidik 10 ribu wirasantri.
"Insya Allah nanti akan kita bangun 250 BUMNU dan akan kita didik sekurang-kurangnya 10 ribu wirasantri," tutur Gus Yahya.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil, Bangkalan, Jawa Timur, dirangkaikan dengan puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 yang bertajuk 'Merawat Jagat, Membangun Peradaban'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News