Terkait ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengaku siap mengurangi ketergantungan impor dengan meningkatkan produksi pangan nasional. Menurut Mentan, saat ini jajaran Kementan sudah memiliki kebijakan jangka panjang yang bisa menekan angka impor.
"Saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjawab tantangan ini. Saya mau 200 hari dari sekarang kita sudah bisa kasih jawaban ke Presiden," ujar Syahrul, saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertema "Memperkuat peran sektor pertanian dalam menopang pertumbuhan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19", di Istana Negara, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pada 2020 impor pangan berkurang sebesar 10 persen. Penurunan tersebut disebabkan karena pemerintah memiliki program jangka panjang yang fokus membangun sumber pangan di tiap-tiap daerah.
"Perluasan area tanam di sejumlah daerah akan terus dilakukan sesuai arahan Presiden," tuturnya.
Jokowi menilai ketergantungan komoditas pangan impor bisa dikurangi melalui pendekatan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi dan penyediaan lahan pertanian yang luas di seluruh Provinsi.
"Kita tidak bisa melakukan cara yang lama yang sudah bertahun tahun lalu. Kita butuh inovasi dan rutinitas yang tidak biasa," pungkasnya.
(AHL)