Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menilai kebijakan yang diambil pemerintah sudah tepat terkait penyaluran bantuan bagi para pelaku usaha mikro. Bantuan yang diberikan bisa memberikan stimulus positif agar pelaku usaha mikro bertahan di tengah tekanan akibat pandemi covid-19.
"Sekarang pandemi sudah berjalan sembilan bulan. Para pelaku usaha mikro sudah harus hidup dengan bantuan pihak ketiga. Karena mereka sangat rentan. Tepat kalau pemerintah fokus untuk menyelamatkan UMKM lewat bantuan yang dianggarkan," katanya, dikutip dari Mediaindonesia.com, Jumat, 27 November 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya 80 persen penduduk Indonesia terbesar berada di desa dan pasar. Sebab itu, keberadaan bantuan pemerintah pada pelaku UMKM menjadi penting. Selain ditujukan bagi kelompok UMKM yang rentan, bantuan juga diperlukan bagi pelaku usaha mikro yang lebih resilien terhadap pandemi.
"Memang ada UMKM yang bukan hanya bisa selamat dan beradaptasi, bahkan malah bisa tumbuh. Seprti cerita para pedagang ikan hias di Pasar Parung. Mereka ini juga butuh bantuan, untuk scale up usaha," kata Supari.
Dalam salah satu upayanya membantu para pelaku usaha mikro, BRI menerjunkan para 'mantri' ke berbagai daerah di Indonesia. Tugas mereka adalah untuk memberikan pendampingan bagi para pelaku wirausaha kecil.
Mantri sebenarnya adalah sebutan bagi jabatan relationship manager di BRI. Jika dulu tugas mereka adalah menjual produk-produk perbankan, tugas mereka kini justru turut memberikan penyuluhan ke para pelaku usaha kecil. Setidaknya ada 28 ribu mantri tersebar di seluruh wilayah Indonesia di unit BRI yang terkecil. Tugas pokoknya menjadi ujung tombak.
"Sekarang tugas mereka bukan berjualan produk, tetapi pemberdayaan pada masyarakat khususnya pelaku usaha mikro sehingga nilainya sudah semakin bermakna, dan menjadi orang yang dikenal di masyarakat. Yang menjadi rujukan untuk bertanya terkait masalah perbankan," pungkas Supari.
Fathurrozak
(ABD)