"Ini outlook 2020 diperkirakan di 1,5 persen. Ini sangat rendah dalam enam tahun terakhir. Jauh lebih rendah, single digit dan sangat rendah," kata dia dalam video conference di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.
Ia menambahkan rendahnya inflasi pada tahun ini memang karena permintaan yang melambat seiring pandemi covid-19. Oleh karena itu, pemerintah tetap mewaspadai rendahnya inflasi yang diakibatkan rendahnya daya beli masyarakat ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Di satu sisi bisa memberikan efek cost of fund lebih rendah, tapi tetap perlu hati-hati melihat demand yang harus perlu diperkuat," jelas dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,28 persen pada November 2020. Inflasi pada bulan lalu lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi 0,07 persen pada Oktober 2020 lalu.
Untuk inflasi secara tahun kalender atau year to date (ytd) tercatat sebesar 1,23 persen. Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy), inflasi pada November 2020 adalah sebesar 1,59 persen.
(DEV)