Integrasi yang kuat antara sektor mineral dan industri manufaktur akan memberi multiplier effect ekonomi yang besar. Bahkan, Indonesia mampu melepaskan ketergantungan pada produk-produk bahan baku impor yang menguras devisa.
"Kami berharap strong connection antara industri mineral dan industri manufaktur hingga end user dapat terwujud. Sehingga kita bersama-sama dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masa depan Indonesia," kata Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 17 Oktober 2024.
Sebagai strategic active holding, MIND ID telah mengorkestrasi seluruh anggota untuk meningkatkan nilai manfaat dari komoditas mineral batu bara melalui program hilirisasi.
Heri menyebutkan beberapa contoh. Misalnya, konsorsium PT Aneka Tambang Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), yakni Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) telah mampu menghasilkan alumina di dalam negeri.
Produk mineral alumina ini selanjutnya diolah menjadi aluminium. Kebutuhan domestiknya mencapai satu juta ton per tahun.
Baca juga: Batu Bara Masih Jadi Andalan Penuhi Energi Murah |
Munculkan mitra baru yang jadi offtake bahan baku
Selanjutnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) juga telah mengoperasikan smelter konsentrat tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur. Proyek ini menyerap 1,7 juta ton konsentrat tembaga dari Papua dan menghasilkan 650 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak.
Begitu juga dengan PT Bukit Asam Tbk yang juga semakin serius dalam hilirisasi batu bara, yakni proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di dalam negeri. Inisiatif strategis ini akan mampu konversi batu bara menjadi gas dan selanjutnya dapat diubah menjadi berbagai produk sesuai kebutuhan industri.
"Kami berharap banyak munculnya mitra baru yang akan menjadi offtake bahan baku kita di dalam negeri. Kalau industrialisasi berjalan di dalam negeri, tentunya penciptaan lapangan kerja, penambahan GDP dan lain-lain menurut kami menjadi luar biasa," harap Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News