"Pogba tidak tahu di mana posisi bola. Dia juga tidak tahu di mana posisi Dejan Lovren. Dia panik dan kehilangan tumpuan."
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh eks pemain Manchester United, Phil Neville sesaat melihat United bermain imbang kontra Liverpool, Minggu 15 Januari.
Gara-gara gagal mengantisipasi arah bola sepak pojok, Pogba yang bermaksud menghalau sundulan Dejan Lovren, malah melakukan pelanggaran. Ya, terlepas sengaja atau tidak sengaja, bola mengenai tangan Pogba. Wasit Michael Oliver yang berdiri tidak jauh dari Pogba dan Lovren tanpa tedeng aling-aling langsung menunjuk titik putih. Dan sudah bisa ditebak. James Milner yang maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Pernyataan Neville boleh jadi benar. Pogba seperti tidak tahu di mana posisi Lovren yang siap menyambut umpan dari Milner. Bila melihat tayangan ulang sebelum terjadinya penalti, Pogba sepertinya ingin menjaga Ragnar Klavan. Padahal, sudah ada Michael Carrick yang menjaga pergerakan Klavan.
Baca: Guardiola 'Lempar Handuk' untuk Gelar Liga Primer Inggris
Ditempatkan di lini tengah bersama Ander Herrera dan Carrick, Pogba seperti tidak bisa mengembangkan permainan. Lantaran itu, Pogba mendapatkan penilaian 5,6 dari Who Scored. Angka itu merupakan paling rendah dari pemain United lainnya.
Paul Pogba. (Foto: AFP/Oli Scarff)
Terlepas dari kebingungan Pogba, sepanjang pertandingan tadi malam, Pogba tampil kurang greget. Bila melihat enam laga terakhir United di Liga Primer, laga melawan Liverpool adalah laga yang paling buruk bagi Pogba. Sebab, enam laga terakhir Setan Merah di Liga Primer, Pogba sudah menciptakan dua gol dan dua assist.
Sekarang pertanyaannya, apakah pantas Pogba disalahkan atas hasil imbang yang diterima United?
Menilik statistik Pogba yang disadur Squawka, Pogba hanya mencatatkan 71% passing sukses. Ia juga hanya sekali melakukan crossing sukses. Bahkan, Pogba tidak melakukan intercept pada laga yang dihelat di Stadion Old Trafford itu. Untuk tekel Pogba mencapai 50%.
Penilaian Pogba saat menghadapi Liverpool. (Foto: Squawka)
Squawka memberikan penilaian sejak menit awal pertandingan, performa Pogba selalu menurun. Bahkan, sampai menyentuh angka -60 pada menit 75 ke atas. Anehnya, grafik minor itu tidak dilihat Jose Mourinho. Ia malah menarik keluar Anthony Martial dan digantikan oleh Juan Mata.
Selain itu, Mourinho juga memasukan Wayne Rooney pada babak kedua. Tetapi, bukan Pogba yang diganti, melainkan Carrick. Satu slot pemain lagi diberikan kepada Marouane Fellaini untuk menggantikan Matteo Darmian.
Dan sampai United menyamakan kedudukan, Pogba tidak memberikan kontribusi berarti. Gol penyama kedudukan yang diciptakan Zlatan Ibrahimovic berkat kreasti Rooney, Fellaini, dan Antonio Valencia.
Rooney yang mendapatkan umpan dari Valencia menggiring bola ke dalam kotak penalti Liverpool. Lalu, ia memberikan umpan kepada Fellaini. Bola hasil umpan Rooney disundul oleh Fellaini, tetapi hanya mengenai mistar gawang. Bola liar pun langsung disambut Valencia dan memberikan umpan kepada Ibra. Sundulan Ibra akhirnya berbuah gol.
Raihan tersebut sangat berbeda saat United melakoni laga melawan West Ham United, 3 Januari. Saat itu, Pogba menjadi pemain penting dengan jumlah passing sukses mencapai 90%.
Penilaian Pogba saat menghadapi West Ham. (Foto: Squawka)
Sejak menit awal, grafik penilaian Pogba meningkat. Berkat performa Pogba juga, United bisa mengamankan kemenangan atas The Hammers.
Well, apakah benar pemain termahal dunia sekolong langit ini masih kerap kebingungan atau memang ia merasa gugup menghadapi Liverpool? Hanya Pogba yang tahu.
Video: Highlights Liga Primer Inggris dan Piala Afrika 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
