Kelima anak yang terpilih itu adalah Racik Caesar Rizky dari Jakarta, Dunung Laksito dan Helsya Maeisyaroh dari Bandung, dan Mahyudin serta Irfan Anugrah dari Makassar. Menariknya dari kelima anak tersebut ada si Helsya yang merupakan peserta perempuan dari Bekasi.
Perjalanan Helsya di ajang pencarian bakat ini tak begitu mudah. Ia bersama dengan teman-temannya yang tergabung dalam SDN Bojong Rawalumbu 2 Bekasi, mengalami kegagalan ketika ditaklukkan SD Jambudipa asal Cianjur dengan skor 1-2 pada fase grup yang digelar di Bandung.
Klik: Inter Tersungkur di Markas Fiorentina
Helsya pun kembali ke rumah dengan kepala tertunduk. Tapi keadaan itu hanya sesaat, setelah ia menerima sms dari pihak Milo yang mengatakan kalau ia lolos seleksi. Sontak, bocah perempuan berusia 11 tahun ini sujud syukur membaca sms yang tak disangka-sangka itu.
"Pas berangkat ke Bandung kami gagal di grup setelah kalah 1-2 lawan SD Jambudipa dari Cianjur. Sehabis itu saya pulang ke rumah, tanggal 14 April dikirimin sms. Saya dapat nominasi pemain terbaik buat berangkat keBarcelona," ujar Helsya.
"Saya memposting foto saya di media sosial sambil meminta doa kepada temen-temen biar bisa ke Barcelona," tambahnya.
Bermain Bola di Antara Para Lelaki
Hal yang jarang melihat bocah perempuan mengolah si kulit bundar. Tapi hal itu bisa kita temui jika melihat perjalanan hidup Helsya yang mulai menggemari si kulit bundar sejak belum masuk sekolah.
"Saya dari sebelum sekolah sudah suka sepak bola. Itu juga gara-gara kakak saya. Waktu itu saya senang sekali menendang bola yang ada busanya. Terus saya minta dibeliin sama ibu bola yang harganya Rp50 ribu," ceritanya.
Klik: Atletico Curi Poin Penuh di Markas Espanyol
Menariknya, Helsya tak punya teman perempuan ketika bermain sepak bola. Kebanyakan ia selalu satu tim dengan bocah laki-laki seumurannya. Helsya juga cuma modal nekat ketika harus berada satu tim dengan anak laki-laki.
"Saya mulai main bola sama teman-teman saya. Semuanya laki-laki. Pertama sih saya malu, karena saya orangnya pemalu. Tapi saya mencoba lebih dekat lagi ama mereka (temen laki-laki). Setelah itu saya terus passing-passing-an hingga saya biasa bermain sama anak cowok," lanjutnya.
Bakat Helsya bermain sepak bola sudah tercium sejak kecil. Ternyata bakat itu datang dari sang ayah, Heru Gunawan. Heru pernah menjadi salah satu pemain klub Benpris asal Bekasi.
Dipilih Kurniawan karena Sikap Tanggung Jawabnya
Tak ada yang mengira jika bocah perempuan asal Kota Bekasi ini punya tanggung jawab yang tinggi. Sikap itulah yang membuat mantan pemain Tim Nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto terpikat dengan Helsya dan memilihnya sebagai satu dari lima anak Indonesia yang terpilih menimba ilmu di Barcelona.
Kurniawan selaku pencari bakat mengaku terpukai dengan semangat Helsya. Pasalnya, ketika timnya tertinggal pada fase grup, anak kedua dari pasangan Sari Bin Nammid dan Heru Gunawan ini tetap menyemangati rekan setimnya yang anak laki-laki semua.
"Helsya dari Bandung ini luar biasa saat ketinggalan. Ia terus memberikan semangat hingga akhirnya tim yang dibela meraih kemenangan. Itu yang membuat saya memilih Helsya. Selain skill, Helsya juga punya sikap tanggung jawab terhadap timnya," tutur Kurniawan.
Kini Helsya akan memulai perjalanan karier sepak bolanya dengan mencari pengalaman dan pelajaran di FCBEscola Barcelona. Semoga akan ada Helsya-Helsya lain yang bisa membanggakan Indonesia di Mata Dunia. Semoga Sukses Helsya!
Video penyerahan hadiahMilo Football Championship 2017:
Inilah 5 anak indonesia yang akan menimba ilmu sepak bola di Barcelona bersama @FCBEscola #MiloFootballChampionship2017 pic.twitter.com/iDhgty0hJ2
— Achmad Firdaus (@mankfhiray28) April 22, 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)