Trofi ini menjadi yang ke-21 diraih Mourinho dalam 727 laga yang dijalaninya. Jika dicari rataannya, Mou sukses memberikan satu trofi juara dalam setiap 34,6 laga.
Apakah rasio ini membuatnya jadi pelatih paling jenius di dunia? Jawabannya tidak! Catatan rasio Mou hanya menempatkannya di posisi tiga dalam daftar pelatih dengan rasio terbaik.
Lantas, siapa yang menempati peringkat pertama? Berikut 10 pelatih yang memiliki rasio terbaik dalam memberikan gelar juara untuk tim yang dilatihnya.
Klik DI SINI untuk melihat artikel pertama 10 Pelatih Jenius di Dunia (1).
5. Jock Stein (37,2 laga/trofi)

Meski namanya asing terdengar, namun sosok Jock Stein sangat dikenal di Skotlandia, khususnya para penggemar Glasgow Celtic.
Pria yang meninggal tahun 1985 (di usia 62) tahun ini sempat membawa Celtic menguasai Liga Skotlandia pada era 1960-1970-an. Salah satu pencapaian terbaiknya ialah mengantar Celtic menaklukkan Inter Milan di babak final Piala Eropa 1966-1967.
Total, dia menyumbangkan 27 trofi juara dari 1.005 laga dijalaninya bersama Celtic, Dunfermline Athletic dan Timnas Skotlandia.
Prestasi:
Dunfermline Athletic: Scottish Cup (1961-62)
Glasgow Celtic: Scottish league championship (1965-66, 1966-67, 1967-68, 1968-69, 1969-70, 1970-71, 1971-72, 1972-73, 1973-74, 1976-77; Scottish Cup 1964-65, 1966-67, 1968-69, 1970-71, 1971-72, 1973-74, 1974-75, 1976-77); Scottish League Cup (1965-66, 1966-67, 1967-68, 1969-70, 1974-75;) European Cup (1966-67)
Timnas Skotlandia: Rous Cup (1985)
4. Walter Smith (36,47 laga/trofi)

Satu lagi pelatih terbaik datang dari tanah Britania. Kali ini Walter Smith yang sempat membawa rival Glasgow Celtic, Rangers menguasai Liga Skotlandia dalam dua kali era kepemimpinannya.
Dengan 21 trofi yang diraihnya dalam 766 laga, Smith menempati posisi empat pelatih terbaik dunia dengan rasio 36,47 laga.
Prestasi
Rangers: Scottish Premier League (1990-91, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1994-95, 1995-96, 1996-97, 2008-09, 2009-10, 2010-11); Scottish Cup (1991-92, 1992-93, 1995-96, 2007-08, 2008-09); Scottish League Cup (1992-93, 1993-94, 1996-97, 2007-08, 2009-10, 2010-11)
3. Jose Mourinho (34,6 laga/trofi)

The Special One, begitulah ia dijuluki ketika memutuskan hijrah ke Chelsea usai membawa FC Porto jadi juara Liga Champions pada 2004.
Julukan tersebut merujuk pada kesuksesan Mourinho yang selalu mampu memberikan trofi juara di tiap klub yang dilatihnya. Mou sukses meyabet 21 titel juara dalam 727 laga yang dimainkannya bersama Porto, Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid.
Prestasi:
Porto: Primeira Liga (2002-03, 2003-04); Taca de Portugal (2002-03); Supertaca Candido de Oliveira (2003); Champions League (2003-04); UEFA Cup (2002-03)
Chelsea: Premier League (2004-05, 2005-06); FA Cup (2006-07); League Cup (2004-05, 2006-07); Community Shield (2005)
Inter Milan: Serie A (2008-09, 2009-10); Coppa Italia (2009-10); Supercoppa Italiana (2008); Liga Champions (2009-10)
Real Madrid: La Liga (2011-12); Copa del Rey (2010-11); Supercopa de Espana (2012)
Chelsea: League Cup (2014-15).
2. Bob Paisley (26,75 laga/trofi)
One man, one club. Itulah julukan yang pantas disematkan pada sosok Bob Paisley. Memulai karier sebagai pemain, Paisley sempat jadi fisioterapis dan akhirnya jadi pelatih. Seumur hidupnya, Paisley yang wafat pada 1996 di usianya yang ke-77 hanya membela satu klub, Liverpool.
Dikarenakan sangat mengenal seluk beluk klub, Paisley sukses membawa Liverpool berjaya di era 70-80an. Tiga gelar Liga Inggris (masih format First Division), 3 Piala Liga, dan 3 trofi Eropa adalah buah suksesnya bersama Liverpool.
Meraih total 20 trofi juara dalam 535 laga yang dijalaninya sebagai pelatih, Paisley rata-rata membutuhkan 26 pertandingan untuk menghadirkan satu trofi di Anfield.
Prestasi
Liverpool: First Division (1975-76, 1976-77, 1978-79, 1979-80, 1981-82, 1982-83); League Cup (1980-81, 1981-82, 1982-83); FA Charity Shield (1974, 1976, 1977, 1979, 1980, 1982); European Cup (1976-77, 1977-78, 1980-81); UEFA Cup (1975-76); UEFA Super Cup (1977)
1. Josep 'Pep' Guardiola (19,89 laga/trofi)

Jose Mourinho mungkin sedikit sulit menerima kenyataan ini. Sebab, rivalnya, Pep Guardiola memiliki catatan yang paling mentereng dari semua pelatih di muka bumi.
Ya, Guardiola memiliki rasio terbaik, yakni 19,89 usai meraih 19 trofi juara hanya dalam 378 pertandingan. Itu berarti, pria yang saat ini menjabat pelatih Bayern Muenchen ini hanya membutuhkan sekira 19 pertandingan untuk memberikan trofi juara.
Sukses besar Guardiola diraihnya saat melatih Barcelona. Empat musim memimpin skuat Azulgrana, Pep sukses menyumbangkan 14 trofi juara! Dia bahkan mengantar Barca menyapu bersih semua kompetisi di musim 2008-2009 dengan trofi juara.
Kini, sentuhan magis Guardiola kembali berlanjut di Bundesliga. Dia langsung memberikan titel Bundesliga di musim pertamanya. Dan kini di musim keduanya, gelar tersebut kemungkinan dipertahankan, bahkan berpotensi menambahkannya dengan trofi Dfb Pokal, dan yang paling prestisius; Liga Champions!
Prestasi
Barcelona B: Tercera Division (2007-08)
Barcelona: La Liga (2008-09, 2009-10, 2010-11); Copa del Rey (2008-09, 2011-12); Supercopa de Espana (2009, 2010, 2011); Champions League (2008-09, 2010-11); UEFA Super Cup (2009, 2011); FIFA Club World Cup (2009, 2011)
Bayern Muenchen: Bundesliga (2013-14); DFB-Pokal (2013-14); UEFA Super Cup (2013); FIFA Club World Cup (2013).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)