Laga di San Siro sempat berjalan sulit bagi Milan ketika Sassuolo sukses mencetak dua gol di awal babak kedua untuk unggul 3-1. Dari ruang terpisah, Vincenzo Montella yang mendapat hukuman tidak boleh mendampingi timnya di pinggir lapangan karena protes kerasnya di akhir babak pertama, langsung melakukan perubahan.
Kapten tim Riccardo Montolivo yang tampil tidak sesuai harapan ditarik keluar pada menit ke-60. Sebagai gantinya, ia memasukkan pemain muda berusia 18 tahun, Manuel Locatelli untuk bertugas sebagai jenderal lapangan tengah Milan.
Awalnya, tidak ada yang menduga Locatelli bakal memberikan pengaruh besar di lapangan. Maklum, ia hanyalah pemain lulusan akademi Milan yang belum memiliki jam terbang mumpuni.
Mungkin, keputusan Montella memainkannya juga tidak lebih agar Milan punya tenaga lebih di sektor tengah. Atau paling tidak agar Sassuolo tidak leluasa menguasai lini tengah. Karena saat itu, lini tengah Milan sangat terlihat kedodoran meladeni kecepatan para pemain Sassuolo.
Namun, Locatelli membalikkan semua prediksi tersebut. Ia menunjukkan kualitasnya dengan sebuah sepakan voli terarah yang merobek jala gawang Andrea Consigli.
Gol itu terasa istimewa lantaran gol tersebut membuat Milan berhasil menyamakan kedudukan 3-3, setelah sebelumnya Carlos Bacca mencetak gol lewat titik putih. Gol itu jugalah yang membakar kembali semangat para pemain Milan hingga akhirnya sukses mencetak gol kemenangan lewat tandukan Gabriel Paletta.
Maka, tidak salah apabila Locatelli terlihat sangat emosional mencetak gol perdana yang sudah diimpikannya sejak masih kanak-kanak. Saking terharunya, ia bahkan sampai meneteskan air mata saat melakukan selebrasi dengan berlari ke sisi lapangan.

(Selebrasi gol Manuel Locatelli/AFP-MARCO BERTORELLO)
"Gol ini untuk keluarga saya dan semua orang yang percaya kepada saya. Ini adalah momen yang ditunggu semua anak-anak dan saya masih tidak percaya melakukannya," ujar Locatelli usai laga.
Produk Asli Binaan Milan
Locatelli pantas terharu dengan golnya itu. Sebab, gol tersebut merupakan buah dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun menimba ilmu di akademi Rossoneri.
Putra dari mantan gelandang Milan, Tomas Locatelli ini mulai bergabung dengan akademi Milan pada usia 12 tahun. Bakatnya sebagai gelandang tengah terus terasah hingga akhirnya ia menjadi langganan skuat timnas Italia mulai U-15 hingga U-19 di mana ia turut membantu tim Azzurrini menjadi runner-up Piala Eropa 2016.
Locatelli dikenal memiliki teknik yang bagus, meski secara fisik ia dianggap terlalu kurus untuk seorang gelandang tengah. Ia mampu membaca permainan, bisa memberikan operan pendek maupun panjang dengan sama baik. Lebih dari itu, ia juga bisa bermain di sisi lapangan sebagai pemain sayap.
Salah satu kolumnis Guardian, Paolo Bandini bahkan tidak segan memuji kualitas Locatelli yang sempat jadi incaran Arsenal.
"Dia merupakan perpaduan Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo. Dia bisa jadi kapten masa depan Milan," ujarnya kala itu.
.jpg)
(Manuel Locatelli/calcionews24)
Karier Locatelli mulai melonjak ketika Milan dibesut Sinisa Mihajlovic pada musim 2015--2016. Ia dipromosikan ke tim utama Milan untuk mengisi pos yang ditinggalkan Antonio Nocerino yang dilepas ke klub MLS.
Baca juga:Ketika Bacca Disejajarkan dengan Icardi dan Higuain
Locatelli kemudian memainkan debutnya di Serie A saat Milan berhadapan dengan Carpi pada April 2016. Locatelli memainkan debut sebagai starter saat Milan berhadapan dengan AS Roma, Mei 2016.
Sepeninggal Mihajlovic yang dipecat sebelum musim berakhir, Locatelli tetap berada di skuat utama Milan di bawah arahan pelatih interim, Christian Brocchi dan kini bersama Vincenzo Montella. Hingga kini, ia sudah enam kali bermain untuk Milan.
Harapan baru Milan
Gol yang dicetak Locatelli ke gawang Sassuolo kemarin nampaknya menjadi sinyal bahaya buat Riccardo Montolivo. Bukan tidak mungkin, Locatelli bakal menggusur posisi Montolivo sebagai jenderal lapangan tengah. Terlebih, performa Montolivo belakangan ini juga terus mendapat sorotan dari tifosi Milan.
Namun demikian, kehadiran Locatelli sontak memberikan harapan baru bagi AC Milan yang saat ini tengah fokus membangun kembali kejayaannya lewat pengembangan pemain muda.
Locatelli merupakan satu dari tiga pemain muda jebolan primavera yang kini menghuni skuat Rossoneri. Sebelumnya, ada Gianluigi Donnarruma yang kini tidak tergantikan di bawah mistar Milan.
Satu pemain lainnya adalah Davide Calabria yang juga telah membuktikan kualitasnya sebagai pelapis yang sepadan untuk Ignazio Abate di sektor kanan pertahanan.
Dengan banyaknya pemain muda jebolan akademi seperti Locatelli, Donnarumma, Calabria, dan Mattia De Sciglio, Milan bisa berharap banyak, meski tidak dalam waktu dekat.
Jika pemain-pemain muda ini terus mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuannya, maka, bukan tidak mungkin Milan akan memetik hasilnya dalam tiga atau lima tahun ke depan.
Video: AC Milan, Inter Milan dan Roma Dinilai Kurang Agresif Kejar Juventus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)