\ Kilas Balik Piala AFF (2-Habis)
Ekspresi kekecewaan kiper Markus Haris Maulana usai gawang Indonesia dibobol Malaysia pada leg pertama final AFF 2010 di Malaysia (Foto: MI/Ramdani)
Ekspresi kekecewaan kiper Markus Haris Maulana usai gawang Indonesia dibobol Malaysia pada leg pertama final AFF 2010 di Malaysia (Foto: MI/Ramdani)

Piala AFF 2014

Kilas Balik Piala AFF (2-Habis)

Bola
Achmad Firdaus • 22 November 2014 17:18
medcom.id, Jakarta: Setelah mengupas cerita-cerita menarik yang tersaji pada lima edisi pertama Piala Piala Tiger, kini, medcom.id, akan mengulang empat edisi terakhir yang sudah menggunakan format Piala AFF.
 
2007 (Singapura & Thailand)
Inilah untuk kali pertama turnamen tidak lagi menggunakan nama Piala Tiger yang diganti menjadi Piala AFF. Pada edisi kali ini, Singapura kembali jadi juara usai menaklukkan Thailand dengan agregat 3-2 (2-1 & 1-1). Sukses ini membuat Singapura menyamai rekor Thailand (juara dua kali berturut-turut dan tiga secara keseluruhan).
 

Bagi Indonesia, edisi kali menjadi kali pertama pasukan Merah Putih gagal lolos ke semifinal. Indonesia yang kala itu dilatih Peter Withe tersingkir di fase grup usai kalah bersaing dengan Singapura dan Vietnam.
  2008 (Indonesia & Thailand)
Kembali jadi tuan rumah untuk kali kedua (bersama Thailand), Indonesia di bawah arahan Benny Dollo sukses lolos ke semifinal. Sayangnya, Indonesia gagal melaju ke final usai kalah 0-1 dan 2-1 dari Thailand di semifinal.
 
Pada edisi kali ini, Vietnam mencatatkan sejarah baru dengan merebut gelar juara pertamanya usai mengalahkan Singapura di final. Bagi Singapura, kekalahan ini membuat mereka gagal menjadi tim pertama yang mencatatkan hattrick juara.
 
2010 (Indonesia & Vietnam)
Kembali dipercaya jadi tuan rumah, Indonesia tampil menjanjikan di bawah arahan pelatih asal Austria, Alfred Riedl. Cristian Gonzales dan kolega menyapu bersih tiga laga penyisihan dengan kemenangan, termasuk di antaranya menggilas Malaysia 5-1 pada laga pembuka.
 
Lolos ke semifinal, Indonesia sukses melewati hadangan Filipina dengan agregat 2-0 (0-1 & 1-0). Sementara di partai semifinal lainnya, Malaysia yang bangkit usai dipermalukan Indonesia di fase grup, sukses menumbangkan Vietnam. Duel final kembali mempertemukan Malaysia dan Indonesia.
 
Antiklimaks bagi Indonesia. Pada leg pertama di Bukit Jalil, Indonesia dipaksa takluk 0-3. Duel ini juga menyajikan beberapa insiden, di antaranya aksi mogok yang sempat dilakukan para pemain Indonesia lantaran fan Malaysia melakukan aksi pelemparan flare (cerawat) ke lapangan, dan serangan laser yang diarahkan ke beberapa pemain Indonesia sehingga mengganggu konsentrasi.
 
Dalam kekalahan ini, ada juga isu yang menyebut Indonesia sengaja mengalah, lantaran pertandingan sudah “dijual” oleh Ketua PSSI saat itum, Nurdin Halid –meski hingga kini tudingan tersebut tidak terbukti. Nurdin Halid sendiri akhirnya lengser pada 2011 dan digantikan Djohar Arifin Husin lewat sebuah Kongres Luar Biasa di Solo.
 
Kekalahan 0-3 itu pun sulit dibalikkan Indonesia pada leg kedua di GBK. Meski menang 2-1 pada laga tersebut, Indonesia tetap harus menerima kenyataan kembali jadi runner-up untuk kali keempat. Sementara bagi Malaysia, sukses ini jadi sejarah karena untuk kali pertama skuat Negeri Jiran juara di AFF.
 
2012 (Malaysia & Thailand)
Dualisme kompetisi mengiringi keberangkatan skuat Garuda pada edisi kali ini. Kisruh yang terjadi di tubuh PSSI membuat Indonesia tidak bisa memberangkatkan pemain-pemain terbaiknya ke Malaysia untuk melakoni babak penyisihan grup.
 
Pemain-pemain langganan Timnas yang mayoritas berkompetisi di ISL (kompetisi yang dianggap haram oleh PSSI saat itu) dilarang membela Timnas oleh klubnya masing-masing. Walhasil, pelatih Indonesia saat itu Nil Maizar hanya bisa membawa pemain-pemain minim pengalaman yang bermain di kompetisi IPL (kompetisi yang dianggap resmi oleh PSSI saat itu). Hanya Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy yang bisa dibilang punya pengalaman di AFF.
 
Dengan materi skuat seadanya, Indonesia pun tak bisa berbuat banyak. Tiga laga penyisihan grup pun dilewati dengan catatan satu kali menang, satu imbang dan satu kalah. Imbasnya, Indonesia gagal lolos ke semifinal dan harus melihat Singapura menyabet gelar juara keempat yang menjadikannya Negara dengan koleksi gelar terbanyak, usai mengalahkan Thailand di final.
 
2014 (Vietnam & Singapura)
Pada edisi ke-10 tahun ini, Indonesia datang dengan situasi yang sudah kondusif di tubuh PSSI. Tim datang dengan materi terbaiknya, dengan ditambah kembalinya Alfred Riedl di kursi pelatih. Jadi, dengan skuat yang ada saat ini, misi untuk melepas dahaga gelar juara sepertinya jadi hal yang realistis. Apalagi, satu tahun sebelumnya tim junior Indonesia (level U-19) sudah membuktikan bahwa Indonesia bisa jadi raja di Asia Tenggara dengan merebut titel AFF U-19. Masak tidak bosan hanya jadi spesialis runner-up..?
 
Berikut Daftar Juara AFF
 
Piala Tiger

1996 (Singapura): Thailand
1998 (Vietnam) : Singapura
2000 (Thailand) : Thailand
2002 (Indonesia-Singapura: Thailand
2004 (Malaysia-Vietnam): Singapura
AFF
2007 (Singapura-Thailand): Singapura
2008 (Indonesia-Thailand): Vietnam
2010 (Indonesia-Vietnam): Malaysia
2012 (Malaysia-Thailand): Singapura
2014 (Vietnam-Singapura:…??
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
TERKAIT
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif