Tentunya diperlukan proses dan bekal latihan yang tepat agar pemain dapat berprestasi nantinya. Turnamen Hos Tjokroaminoto Cup U-16 antar Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Jabodetabek yang sedang berlangsung dapat dijadikan wadah para pesepakbola usia muda mengembangkan kemampuannya dan jam terbangnya.
Taufik Jursal Effendi, Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Indonesia (ASSBI) menjelaskan mengapa pentingnya pembinaan pemain usia muda digalakkan. Saat ditemui metrotvnews.com di sela gelaran Hos Tjokroaminoto Cup, dirinya berujar, "Pemain yang sedang bermain di turnamen ini bisa kita istilahkan sebagai 'player for tomorrow', karena memang pada usia 16 hingga 19 tahun para pemain sudah matang dan sudah mengerti situasi permainan," tuturnya.
Dirinya menambahkan, "Jika kita bagi pelatihan pemain usia muda ini dalam tiga porsi atau kategori, maka terdapat tiga kategori. Pertama kategori usia 12 tahun ke bawah, kedua yakni kategori usia 13 hingga 15 tahun, dan terakhir adalah kategori usia 16 hingga 19 tahun."
Pada kategori pertama yakni usia 12 tahun ke bawah. Taufik menerangkan, pelatih harus lebih banyak memberikan bekal kepada mereka dan harus memiliki visi dalam mendesain program latihan. Pelatih pun dituntut memiliki kemampuan mengirim pesan dalam latihan agar mereka mengetahui bagaimana cara bermain bola yang baik dan benar.
Sementara, pada kategori kedua yakni usia 13 hingga 15 tahun menurut Taufik sebaiknya pemain sudah diperkenalkan situasi pertandingan sesungguhnya. Agar pemain pun mengerti dan siap menempati posisi mereka masing-masing. "Usia ini adalah usia yang krusial, karena di usia itu mereka banyak menyerap. Sehingga pada kategori ini pun dibutuhkan pelatih yang berkarakter disana. karena karakter pelatih inilah yang sangat menentukan bagaimana perjalanan sepakbola mereka kedepan," tutur Taufik.
"Sekarang di usia 16, disana pemain dituntut sudah betul-betul masuk ke dalam kompetisi. Karena di usia itu yang diperlukan pemain adalah jam terbang bermainnya. Di FIFA pun ada standar jam terbang minimal 4000 menit untuk pemain di usia 16 sampai 19 tahun," terangnya. Turnamen Hos tjokroaminoto Cup ini dapat dijadikan tempat mengasah jam terbang, karena turnamen ini main 2x35 menit sebanyak 11 kali pertandingan.

Robby Darwis (Foto: MTVN/Rendy)
Senada dengan Taufik, legenda timnas era 1987-97 sekaligus legenda Persib Bandung, Robby Darwis pun sangat mendukung pembinaan pemain sejak usia dini. Saat ditemui di lokasi yang sama, dirinya pun menyambut baik adanya gelaran kompetisi usia muda U-16 ini.
"Melihat karakter anak-anak di usai dini seperti ini menurut saya masih butuh bimbingan. Karena di usia dini seperti ini mentalnya masih labil, kemudian harus diarahkan agar bisa berprestasi kedepannya melalui kompetisi semacam ini yang lebih rutin lagi," ucap Robby.
Pembina SSB Siliwangi Bandung ini pun mengisahkan, "Pada zaman saya dahulu, pembinaan usia muda lebih banyak dilakukan di daerah dan lebih amatir. Namun, justru kompetisi di daerah lebih rutin berjalan, sehingga banyak pemain yang menonjol di kompetisi tersebut. Saat diambil ke kota atau ke tingkat yang lebih tinggi pun potensinya cukup besar."
Robby pun berharap pemerintah lebih berperan dalam program pembinaan pemain usia dini ini. "Harapan saya pemerintah agar lebih berperan karena terus terang saja untuk kompetisi usia dini itu harus dibantu oleh pemerintah. Sehingga PSSI juga bisa lebih profesional dalam memilih pemain ke timnas nanti. Karena jika menyangkut timnas Indonesia berarti menyangkut juga nama baik negara, makanya peran pemerintah untuk usia dini agar diutamakan," ucap Robby.
Saat keduanya ditanya pendapat mengenai Tim 9 yang belum lama dibentuk, baik Taufik dan Robby memiliki pendapat masing-masing. Jika menurut Taufik, dirinya masih ingin pembuktian terlebih dahulu. "Kalau pandangan saya masih 50-50 tergantung bagaimana cara kerja mereka memberikan sebuah kepercayaan kepada kita, terutama kepada masyarakat apa yang akan dipersiapkan untuk melakukan perbaikan di PSSI. Tentunya harus ada keterbukaan antara kedua belah pihak," ungkap Taufik.
Sementara Robby berpendapat, "Tim 9 menurut saya cukup positif, cuma saya mau ingin mengetahui arahnya lebih kemana. Mungkin jika arahnya ke pembinaan usia dini juga, dan tetap kita harus bekerja sama. saya mendukung pembentukan tim 9 jika memang nantinya berdampak positif, terutama bagi pembinaan pemain usia dini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)
