"Tak ada pemain Madrid yang menyentuh bola lebih sedikit dari Bale," demikian kira-kira gambaran yang ditulis Foxsport.
This just in from the lab. Looks pretty conclusive. Bale football performance v length of his hair. pic.twitter.com/fyZovPs547
— Paddy Power (@paddypower) May 5, 2015
[removed][removed]Di mana Gareth Bale saat Madrid membutuhkan kecepatan dan daya dobraknya untuk merebut kemenangan di Stadion Juventus? Saking jarangnya memegang bola, Madrid seperti hanya bermain dengan 10 orang. Ini kritik dari Roy Keane. Mantan pemain Manchester United yang sekarang jadi komentator.
"Bagaimana sebuah tim bisa bermain dengan 10 orang," kritik Roy Keane. "Gareth Bale enggak memberi apa-apa buat Madrid malam ini," ocehnya lagi, enteng.
Bale mengecewakan. Setiap dia punya kesempatan berhadapan dengan bola, pemain Wales ini dianggap selalu mencari gampangnya saja. Rasa kurang percaya diri kadang menghinggapi pemain dalam situasi-situasi krusial. Tetapi, malam tadi Bale payah.
"Alasan dia di Real Madrid adalah keberaniannya melawan pemain lawan, tetapi setiap kesempatan yang ia dapat, meski satu lawan satu, dia berbalik, dan lagi, teman satu timnya tidak senang karena dia mengambil opsi paling mudah setiap waktu," ujar Keane.
Seberapa parah memang, seorang Bale malam tadi? Statistik Bale bisa menjawab. Di babak pertama, ia hanya 14 kali menyentuh bola. Paling sedikit dari dari pemain Madrid lain, bahkan kiper Iker Casillas.
Gareth Bale's game by numbers vs. Juventus: 0 shots 0 chances created 0 successful crosses 94% pass accuracy pic.twitter.com/vO01ZK7pZT
— Squawka Football (@Squawka) May 5, 2015
[removed][removed]Sepanjang laga yang ia mainkan, Bale tak pernah sanggup menerobos pertahanan Juve. Umpannya paling sedikit, dibanding yang lain, hanya 18 kali. Dia tak banyak berkutik di mana pun berdiri atau berlari.
Bale kebingungan dalam memainkan perannya. Dalam statistik heat map, yang menunjukkan bagaimana seorang pemain mempengaruhi permainan, peran Bale kurang terlihat.
Paul Scholes, mantan pemain MU, juga sepakat dengan Keane. Bale, menurutnya tidak pernah berani berduel. "Dia hanya menyapu bola dan itu jadi makanan bagi pertahanan Juventus," komentar Scholes.
Carlo Ancelotti mengganti Bale pada menit 86 dengan Jese. Bagaimana Ancelotti kecewa? " Bale lelah. Dia baru kembali dari cederanya, dan dia sangat penting. Dia salah satu pemain paling berbahaya, dan karena dia cedera, saya memilih tidak mengambil risiko dengannya, jadi saya menariknya keluar," katanya.
Madrid kalah 1-2 dari Juventus. Bale menjadi sasaran empuk sebagai biang keladi kegagalan Madrid. Fan yang kesal, membuat lelucon di Twitter, seolah-olah Bale siap diamuk massa sehingga harus menggunakan kendaraan anti huru-hara saat pulang ke Madrid. (foxsport)
Bale's ride home is waiting for him. pic.twitter.com/7OywSbc0nL
— Hayley B (@Hayles_101) May 5, 2015
[removed][removed]Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIT)