Salah satunya apa yang dilakukan Joachim Loew. Pelatih tim nasional Jerman itu tak membawa winger Manchester City Leroy Sane.
Publik pun heran, mengapa Sane yang dinobatkan sebagai pemain muda terbaik versi PFA tak masuk rencana Loew di Piala Dunia nanti. Bahkan Loew lebih memilih Julian Draxler ketimbang Sane.
Keputusan tak mengenakkan juga dilakukan Roberto Martinez. Mantan pelatih Everton itu bahkan tidak membawa dua bintang Belgia ke Rusia. Mereka adalah Radja Nainggolan dan Christian Benteke.Klik di sini: Pedangdut Via Vallen Mengaku Dilecehkan oleh Pesepak Bola Terkenal
Tak kalah heboh, Joe Hart dan Jack Wilshere juga ditinggalkan pelatih Gareth Southgate dari timnas Inggris. Hart yang sebelumnya menjadi andalan di bawah mistar gawang, dianggap kalah bersaing dengan kiper muda Burnley Nick Pope.
Melipir ke skuat Argentina, pelatih Jorge Sampaoli melakukan keputusan ekstrem. Ia membuat Mauro Icardi harus gigit jari karena tak masuk ke skuat Tim Tango. Padahal attaccante Inter Milan itu baru saja dinobatkan sebagai pemain tersubur pada Liga Italia Serie-A 2017--2018.Klik di sini: Tim Dokter Liverpool: Loris Karius Alami Trauma di Kepala
Dari sekian banyak drama pemilihan dari para pelatih, medcom.id mencoba menjadikan para pemain bintang yang sakit hati ini ke dalam susunan 11 pemain berikut ini:
Berikut 11 pemain dalam tim sakit hati versi Medcom:
-Joe Hart (Inggris)

Ketika ditelepon oleh pelatih timnas Inggris Gareth Southgate, Joe Hart dikabarkan langsung marah dengan pelatih West Ham United saat itu, David Moyes. Ia menyayangkan tak dimainkan Moyes dalam dua pertandingan terakhir pada Liga Primer Inggris.
-Sergi Roberto (Spanyol)
Sulit dijelaskan mengapa Sergi Roberto tak masuk ke skuat Spanyol, padahal kualitasnya sudah mendapatkan pengakuan dari Lionel Messi. Menurut La Pulga, Roberto merupakan salah satu pemain terbaik di posisinya.
-David Luiz (Brasil)
David Luiz mungkin salah satu pemain Brasil paling bergairah di dunia saat ini. Bek berkualitas dengan kemampuan passing yang hebat, membuat Luiz menjadi bek yang luar biasa. Dia juga dikenal kerap bermain agresif.
Sempat menghabiskan waktu karena cedera saat berada di Chelsea membuat pemain berusia 31 tahun itu akhirnya kalah bersaing dengan Fagner, Marquinhos, Thiago Silva, Miranda, dan Pedro Geromel.
-Chris Smalling (Inggris)

Smalling telah ditinggal dari skuat Inggris pada Piala Dunia 2018. Gareth Southgate lebih memilih rekannya di Manchester United, Phil Jones.
Padahal penampilan Smalling tidak buruk-buruk amat musim ini. Dia juga telah mewakili negaranya selama lima musim terakhir dengan konsisten, tetapi ia harus menyadari kalau kali ini dirinya hanya sebagai penonton.
-Alex Sandro (Brasil)
Sejak direkrut Juventus pada 2015, Alex Sandro mampu membuat penampilan ciamik. Selain sebagai bek kiri, ia juga kerap dipasangkan pelatih Massimiliano Allegri sebagai winger kiri.
Namun pelatih Selecao Tite masih konsisten memilih Marcelo yang telah membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions tiga musim beruntun. Selain itu, Filipe Luis juga tampil baik menjadi bek kiri untuk Atletico Madrid.
-Radja Nainggolan (Belgia)
Bintang AS Roma berusia 30 tahun itu bisa dibilang salah satu gelandang terbaik di dunia. Radja Nainggolan berperan penting membawa Giallorossi mencapai semifinal Liga Champions dalam 34 tahun terakhir.

Namun ia harus disisihkan oleh pelatih Roberto Martinez. Padahal Nainggolan sebelumnya memperkuat Belgia pada Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016. Martinez berdalih keputusannya adalah alasan taktis.
-Leroy Sane (Jerman)
Keputusan yang paling mengejutkan ketika Loew menepikan Sane. Pro kontra mengiringi keputusannya karena tak memasukkan pemain muda terbaik Liga Primer Inggris musim ini.
-Mario Goetze (Jerman)
Jerman mengalahkan Argentina pada final Piala Dunia empat tahun lalu. Gol dari Mario Goetze menjadi penentu kemenangan Der Panzer kala itu di tanah Brasil.
Tapi Loew membuat keputusan mencengangkan lantaran tak membawa pahlawan Piala Dunia 2014 mereka ke Rusia. Sang pelatih berdalih, musim ini bukan miliknya. Goetze hanya tidak memiliki penampilan terbaik. Loew menganggap meninggalkan Goetze adalah keputusan sulit.
-Anthony Martial (Prancis)
Martial harus ditinggalkan dari skuat Prancis arahan Didier Deschamps. Pemain berusia 22 tahun itu juga berjuang untuk menembus skuat utama Manchester United.
Tak ayal Deschamps menganggap anak muda itu belum siap bermain di panggung terbesar seperti Piala Dunia. Dan Deschamps lebih memilih pemain Lyon Nabil Fekir dan Florian Thauvin dari Marseille untuk melengkapi 23 skuat yang dibawanya ke Rusia.
-Mauro Icardi (Argentina)

Pencapaiannya menjadi Capocannoniere atau gelar top skorer Liga Italia dengan 29 gol tak cukup memikat hati pelatih Argentina Jorge Sampaoli. Sang juru taktik lebih memilih lini depannya diisi nama-nama seperti Lionel Messi, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala, dan Sergio Aguero.
-Karim Benzema (Prancis)
Benzema belum tampil untuk Prancis sejak keterlibatan skandal seks yang melibatkan rekan setimnya, Mathieu Valbuena. Deschamps juga tak membawanya ketika Les Bleus bermain di Piala Eropa 2016.
Padahal Benzema merupakan andalan di lini Real Madrid dengan mempersembahkan tiga gelar Liga Champions dalam tiga musim beruntun. Dukungan untuknya pun mengalir agar ia kembali ke skuat Prancis, tapi Deschamps tetap pada pendiriannya untuk tak memasukan Benzema ke skuat final yang diputuskan pada 4 Juni kemarin.
Formasi 4-1-3-2:
Joe Hart (Inggris)
Sergi Roberto (Spanyol), David Luiz (Brasil), Chris Smalling (Inggris), Alex Sandro (Brasil)
Radja Nainggolan (Belgia)
Anthony Martial (Prancis), Mario Goetze (Jerman), Leroy Sane (Jerman)
Mauro Icardi (Argentina), Karim Benzema (Prancis)
Berburu Suvenir Piala Dunia 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)