Bermain sebagai pivot serangan Brasil di belakang Gabriel Jesus, Neymar, dan Douglas Costa (masuk di babak kedua menggantikan Willian), gelandang Barcelona itu tampil lugas, cermat, dan taktis sepanjang laga.
Tugas utamanya memang bukan mencetak gol, melainkan mengkreasi serangan. Akan tetapi, Coutinho justru menjadi kartu as Brasil ketika lini serang tumpul. Sama seperti saat menghadapi Swiss di laga pertama, Coutinho juga muncul sebagai pemecah kebuntuan Selecao. Namun, kali ini hasilnya beda. Samba sukses amankan tiga angka.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Klik: Radja Nainggolan Konfirmasi Gabung Inter Milan
Data statistik menyebutkan, eks Liverpool berusia 26 tahun itu mampu melepaskan enam tembakan. Empat di antaranya menemui target, dan salah satunya berujung pada bergetarnya jala gawang Keylor Navas.
Bermula dari umpan Marcelo, bola diterima oleh Firmino dengan tandukannya. Coutinho yang datang dari second line menyambar bola dan dengan cerdik menempatkannya melalui kedua kaki Navas. Brasil unggul 1-0.
Enam key passes juga berhasil ia bukukan sepanjang 90+7 menit pertandingan berlangsung. Luar biasanya, rataan umpan atau passing suksesnya mencapai 92 persen, terbaik dari 21 pemain lainnya pada laga tersebut.
Video: Salam dari Rusia, Jalan-jalan di Krasnaya Ploshad
(ACF)