medcom.id, Rio de Janeiro: Arsitek tim nasional Argentina Alejandro Sabella mengungkapkan akan meninggalkan jabatannya sebagai pelatih kepala La Albiceleste --julukan timnas Argentina-- setelah final Piala Dunia 2014, seperti diklaim agennya. Pelatih 59 tahun itu menangani tim nasional Argentina sejak tahun 2011 dan telah membawa Tim Tango ke final Piala Dunia di Brasil, yang merupakan kandang rival abadi mereka.
Perjalanan Argentina di Piala Dunia 2014 terbilang baik. Lolos dari fase grup dengan hasil sempurna memenangkan tiga laga mereka di babak penyisihan grup. Pada babak 16 besar, tim asuhan Sabella mampu mengalahkan Swiss dengan skor tipis 1-0. Di babak perempat final Lionel Messi dkk mampu menaklukkan Belgia dengan skor sama.
Pada babak semi final, La Albiceleste harus bermain hingga babak adu penalti melawan Belanda. Laga yang berlangsung di Arena Corinthians, Sao Paulo, Kamis (10/7/2014) itu berakhir imbang 0-0 pada waktu normal dan masa perpanjangan waktu 2x15 menit. Itu memaksa pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti. Dua dari empat penendang Belanda gagal melaksanakan tugasnya untuk mencetak gol yaitu Ron Vlaar dan Wesley Sneijder. Sementara empat penendang Argentina berhasil menceploskan bola ke gawang Cillessen. Maxi Rodriguez menjadi penentu untuk memastikan Argentina menang 4-2 dalam adu penalti dan memastikan berlaga di final Piala Dunia.
Namun, terlepas dari hasil apa pun kala melawan Jerman Senin (14/7/2014) dini hari WIB lusa, Eugenio Lopez telah menyatakan bahwa Sabella berniat mundur sebagai pelatih setelah pertandingan final tersebut.
"Apapun yang terjadi, Alejandro Sabella tidak akan melanjutkan untuk menangani tim nasional Argentina. Alejandro bermimpi sepanjang hidupnya," kata agen Sabella.
"Sabella telah memberikan apa yang ia harus berikan, dan sekarang saatnya untuk memberikan kesempatan kepada yang lainnya," ungkapnya. (soccerway/Sigit Ario Nugroho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)