Lopetegui didatangkan Madrid pada 12 Juni, dua hari sebelum memulai tugasnya mengarsiteki Timnas Spanyol di Piala Dunia 2018. Namun, ia harus menerima keputusan klub memecatnya meski kontraknya yang berdurasi tiga tahun masih seumur jagung bersama El Real.
Lima kekalahan di semua ajang yang diikuti Madrid membuat pelatih 52 tahun itu harus kehilangan pekerjaan. Namun, keputusan Los Blancos justru mendapat tentangan dari Calderon yang menilai keputusan Madrid terkesan arogan.
"Sangat disayangkan keinginan presiden klub. Jika ia (Lopetegui) adalah orang yang tepat pada Juni lalu, dan hanya berselang empat bulan tentunya ia tidak boleh dipecat sekarang," ujar Calderon dilansir FourFourTwo.
"Mereka menandatanganinya hanya dua hari sebelum Piala Dunia dimulai. Keputusan yang menghancurkan Timnas kita dan sekarang mereka malah memecatnya. Itulah masalahya, saya rasa Lopetegui tak pantas disalahkan," sambung Calderon.
Tak hanya keputusan memecat Lopetegui, Calderon juga mengkritik keputusan Madrid menjual Cristiano Ronaldo. Menurutnya itu adalah keputusan paling buruk sepanjang sejarah Real Madrid.
"Bukan hanya itu saja masalah utama klub. Menjual Cristiano pada bursa transfer Juni lalu adalah kesalahan terparah dalam sejarah, dan sekarang kita harus membayar kesalahan itu," pungkas pria 67 tahun itu.
Calderon adalah mantan presiden Madrid sebelum digantikan oleh Florentino Perez. Ia menjabat posisi presiden klub pada rentang waktu 2006 hingga 2009 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)