Seingatnya, setiap tim yang bertandang ke Stadion 17 Mei, tidak akan pernah merasakan seperti melawan musuh. Sehingga setiap tim selalu bermain lepas dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Banjarmasin: Pelatih Arema FC Milomir Seslija sedikit bernostalgia saat timnya melawan Kalteng Putra pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2019 di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat 5 April 2019 pukul 19.00 WIB.
Stadion 17 Mei adalah markas Barito Putera, yang tak asing lagi bagi pelatih yang akrab disapa Milo itu. Pasalnya, Milo pernah menjabat sebagai Direktur Teknik tim berjuluk Laskar Antasari ini pada musim kompetisi 2015 silam.
"Masa enam bulan di Banjarmasin cukup menyenangkan bagi keluarga dan saya. Menurut saya, atmosfer di Stadion 17 Mei juga bersahabat kepada tim mana pun," katanya, Kamis 4 April 2019.
Bagi Milo, setiap tim yang bertandang ke Stadion 17 Mei, pasti tidak akan pernah merasakan seperti melawan musuh. Sehingga setiap tim selalu bisa bermain lepas dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Baca juga: Arema Diuntungkan Kondisi Mental Dibanding Kalteng Putra
Bahkan, masyarakat Banjarmasin masih mendapatkan hati pelatih asal Bosnia ini. Diakuinya, masyarakat Banjarmasin sangat bersahabat dan berbeda dengan masyarakat di daerah lainnya.
Hanya saja, pelatih yang memulai karirnya di Indonesia sejak 2011 lalu ini, enggan terlena dalam nostalgia tersebut. Dia mengaku harus bersikap profesional dan bakal mengincar kemenangan di Banjarmasin.
"Saya sangat tahu atmosfer di sini (Stadion 17 Mei) ketika melawan Barito. Tapi kali ini, kami melawan Kalteng Putra, bukan Barito. Ketika kami bermain baik di sini, maka kami menang. Bila bermain buruk maka kami akan kalah," tegasnya.
Pada leg kedua ini, Kalteng Putra tidak bermain di kandangnya sendiri. Markas mereka di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, masih belum selesai direnovasi.
Baca juga: Kalteng Putra Masih Bersikeras Membalikkan Keadaan
Klub berjuluk Laskar Isen Mulang ini memutuskan untuk menggunakan Stadion 17 Mei, Banjarmasin, yang merupakan markas PS Barito Putera.
Milo tidak menganggap kepindahan markas Kalteng Putra ke Banjarmasin sebuah keuntungan bagi timnya. Sebab, dia tidak tahu berapa banyak suporter yang bakal mendukung kedua tim saat laga berlangsung.
"Saya belum tahu pasti berapa yang akan hadir besok. Tapi saya berharap Aremania mendukung kami di stadion besok. Karena saya tahu Aremania ada dimana-mana dan selalu memenuhi tribun," ungkapnya.
Di sisi lain, pelatih berusia 54 tahun ini mengaku, laga nanti berat dan ketat. Bila meremehkan lawan, maka Arema berpeluang tak lolos ke babak final. Berjuang maksimal bagi timnya menjadi harga mati.
Baca juga: Dendi Santoso Targetkan Cetak Gol ke Gawang Kalteng Putra
"Kita sudah menginjakkan satu kaki, tapi kita tidak mau melewatkan laga ini. Kita harus manfaatkan semua kesempatan yang ada. Setiap tim di Indonesia bagus dan berkembang, semuanya bisa menang lawan siapapun," jelasnya.
"Tidak semuanya bisa menjadi juara. Tidak mudah bisa sampai di tahap ini. Kita berjuang untuk final. Saya yakin ketika kita melanjutkan hasil bagus di sini, maka laga final akan semakin mudah. Sebab Arema punya sesuatu yang spesial saat ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Arema FC berhasil mengalahkan Kalteng Putra pada leg pertama di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa 2 April 2019. Tim berjuluk Singo Edan ini menang 3-0.
Video: Emery: Torreira dan Guendouzi Berkembang Pesat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)