Penjelasan Exco PSSI terkait Isu Penghentian Pertandingan

Bola pssi

Gregorius Gelino • 12 Oktober 2018 15:44

Jakarta: Anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa membenarkan adanya aturan untuk menghentikan sementara pertandingan di Liga Indonesia jika ada nyanyian yang mengandung unsur SARA, politik, serta hinaan oleh wasit. Gusti menyebut bukan aturannya yang baru, melainkan prosedur pelaksanaannya.

Gusti mengungkapkan, aturan tersebut sudah ada sejak awal bergulirnya kompetisi sepak bola di Indonesia. Lalu, dia juga mengaku sudah mensosialisasikan aturan tersebut kepada komite wasit dan klub-klub di Indonesia. Gusti juga menegaskan bahwa aturan ini berlaku untuk semua liga di Indonesia, bukan hanya kompetisi Liga 1.

"Benar, (sudah ada) sejak awal bergulirnya liga, ada di kode disiplin. Sudah ada sosialisasi kepada klub dan wasit. Semua liga," ungkap Gusti ketika dihubungi melalui whatsapp oleh medcom.id, Jumat 12 Oktober sore.
Baca juga: Cegah Perselisihan di Stadion, PSSI bakal Menghentikan Pertandingan

Sebelumnya ramai diperbincangkan di dunia maya bahwa ada aturan baru yang disahkan komite eksekutif PSSI mengenai penghentian sementara pertandingan sepak bola saat ada nyanyian dan/atau koreografi oleh suporter yang mengandung unsur SARA, pesan politik, dan penghinaan.

Mengenai hal itu, Gusti mengatakan bahwa peraturan tersebut sudah ada dalam kode disiplin PSSI, namun pelaksanaan aturan itu disebut baru karena masalah SOP (Standard Operating Procedure). "Bukan itu maksudnya (aturan baru), itu hanya masalah SOP. Aturannya ada di kode disiplin. Seperti undang-undangnya, tinggal peraturan pelaksanaannya," jelas Gusti.

Langkah ini dinilai bisa mengurangi kekerasan dalam sepak bola. Sebab, nyanyian yel-yel yang mengejek dinilai bisa menjadi pemicu keributan antarsuporter.

Video: Panjat Tebing Indonesia Sabet Dua Medali Emas di Tiongkok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ASM)