Rusuh antarsuporter kembali terjadi menjelang laga Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-12 Liga 1 Indonesia 2018. Laga tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Minggu 3 Juni lalu.
Imbas aksi anarkis tersebut, pertandingan pun harus dibatalkan. Sejumlah kendaraan dan fasilitas umum rusak. Kerugian belum termasuk belasan orang yang dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka-luka.
Kontroversi seputar penyebab adanya insiden tersebut bermunculan. Di antaranya ada yang bilang panitia pelaksana pertandingan lalai, serta pihak keamanan kurang siap. Namun, menurut BOPI, operator kompetisi PT Liga Indonesia Bersatu adalah pihak yang paling bertanggung jawab.Baca juga: Apparel Ternama Luncurkan Sepatu Khusus Marko Simic
"BOPI sangat prihatin pertandingan itu (Persija vs Persebaya) tidak terlaksana. Kami akan memberikan peringatan kepada operator kompetisi agar hal itu tidak terulang lagi," tutur Richard kepada wartawan di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin 4 Juni.
"Operator liga enggak profesional menghadapi masalah seperti itu, karena harusnya mereka reaktif. Kami akan catat yang terjadi di Bantul agar tidak terulang dan apalagi bisa menimbulkan korban luka," tambahnya.
"BOPI adalah wakil pemerintah yang memberikan rekomendasi terselenggaranya liga. Jadi perlu diingat agar kami tidak mencabut rekomendasi kompetisi. Saat ini, kami memberikan peringatan dan mengumpulkan data-data agar operator kompetisi berbenah diri," lanjut pria yang juga mantan perenang nasional tersebut.
Belum ada perkembangan signifikan dalam penanganan kasus rusuh suporter The Jakmania dan Bonek. Pihak kepolisian memang sudah menangkap beberapa pelaku yang terlibat, namun belum ada sanksi dari PT LIB atau PSSI agar insiden itu tidak terulang.
Video: Sriwijaya FC Menang Besar Atas Persela
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)
