Bali United tampil mengejutkan musim lalu saat finis di posisi kedua di bawah Bhayangkara FC. Mereka berduel ketat dengan Bhayangkara sampai dua pertandingan terakhir untuk memperebutkan gelar juara.
Menariknya, mereka musim lalu mengawali kompetisi dengan jelek saat masih ditangani Hans-Peter Schaller. Mereka kemudian menunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai pengganti yang sebelumnya dipecat oleh Sriwijaya FC sebelum kompetisi bergulir.
Widodo ternyata mampu membawa Bali bersaing di papan atas Liga 1 2017. Saat ini, Bali United juga tampil di kompetisi AFC Cup karena berstatus runner-up liga.
Meski sudah tidak ada Sylvano Comvalius, Bali United memiliki striker tajam lainnya yang sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI), Ilija Spasojevic. Modal mereka mengarungi Liga 1 2018 adalah gelar runner-up Piala Presiden 2018.
Profil Tim
Bali United adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia. Klub ini didirikan sebagai Putra Samarinda pada 1989, berubah nama menjadi Bali United pada 2015 dan sekaligus pindah homebase saat ini di Kapten I Wayan Dipta Stadium.
Klub ini dibentuk pada 1989 dengan nama Putra Samarinda. Putra Samarinda berkompetisi di Galatama dan kemudian di Liga Indonesia sejak kompetisi yang terbentuk pada 1994--1995.
Kemudian, Putra Samarinda mengalami kesulitan keuangan sejak Galatama dan Perserikatan bergabung menjadi satu kompetisi. Pada 2003, Putra Samarinda dan Persisam, klub Perserikatan yang didanai oleh APBD Samarinda bergabung untuk membentuk Persisam Putra Samarinda dan menggunakan lisensi Putra Samarinda untuk bersaing di Liga Indonesia. Pada musim 2008--2009, Persisam Putra Samarinda menjuarai Divisi Utama dan promosi ke Liga Super Indonesia.
Era Bali United (2014–sekarang)
Untuk meningkatkan daya jual dan peluang sukses yang lebih tinggi, Persisam Putra Samarinda mengumumkan perubahan nama menjadi Bali United F.C. Tim dipindahkan dari Samarinda, Kalimantan Timur ke Gianyar, Bali. Harbiansyah Hanafiah, komisaris utama Bali United menjelaskan bahwa dia melakukan perubahan nama dan memindahkan homebase ke Bali karena tidak ada perwakilan dari Bali di tingkat sepak bola tertinggi di Indonesia. Alasan lain adalah karena penggemar lokal di Samarinda lebih memilih untuk mendukung ketimbang Persisam.
Bali United bersaing di kompetisi AFC untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka sebagai hasil dari menjadi runner-up Liga 1 2017. Mereka mewakili Indonesia karena sang juara, Bhayangkara FC gagal mendapatkan lisensi AFC.
Pemain Kunci
Ilija Spasojevic

Bali bukan tempat asing bagi Spasojevic. Pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, dia bergabung dengan Bali Devata di ajang Liga Primer Indonesia (LPI) pada 2011.
Kini, pemain yang sudah dinaturalisasi ini menjadi andalan Widodo di lini depan Bali United. Ketajamannya diharapkan bisa membawa Serdadu Tridatu berprestasi musim ini. Meski dia menanggung beban berat sebagai pengganti Sylvano Comvalius yang musim lalu mencetak 37 gol untuk Bali United sekaligus meraih gelar top skorer.
Stefano Lilipaly

Penampilan apiknya di Piala AFF 2016 meski gagal membawa Indonesia juara membuat Bali United kepincut mendatangkannya. Dia diperkenalkan sebagai pemain pada 13 Agustus 2017. Dia juga menjadi pemain termahal di Bali United sampai saat ini.
Ketika didatangkan, dia langsung menjadi pemain kunci. Golnya saat Serdadu Tridatu menang di kandang PSM Makassar membuat Bali United berpeluang meraih gelar juara, meski akhirnya kandas.
Modal lima gol di Piala Presiden dan satu di ajang AFC membuktikan dia adalah pemain penting di Bali United. Dia adalah playmaker yang akan diandalkan oleh Widodo, menyokong Ilija Spasojevic dari lini kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)